OtoRace.id - Seharusnya, Kimi Raikkonen bisa membuat catatan gemilang di F1 Australia 2019 (17/3) bersama tim barunya, Alfa Romeo Racing.
Layaknya yang dilakukan Kimi Raikkonen di tahun 2013 ketika memenangkan F1 Australia bersama tim Lotus Renault.
Ya, tahun kedua Kimi Raikkonen ketika kembali ke ajang F1 bersama tim Lotus Renault.
Tahun lalu pun, Raikkonen mampu menempati podium tiga bersama Ferrari.
(Baca Juga : Kok, Sebastian Vettel Justru Bahagia Meski Kalah Dari Valtteri Bottas?)
Sayangnya, di race yang berlangsung 58 lap kali ini, Raikkonen tak mampu berbuat banyak dengan mobilnya yang juga mengusung mesin Ferrari.
"Kami memiliki masalah dengan temperatur rem belakang di mana salah salah satu tear-orr kaca helm menempel dan itulah alasan kami harus ke pit lebih awal dari yang direncanakan," ujar Kimi yang terakhir menang di Australia tahun 2007 bersama Ferrari.
Kejadian itupun sangat disesalkan Raikkonen, “Mobil memiliki banyak kecepatan dan rasanya sangat bagus," tambahnya.
Namun lagi-lagi, lantaran suhu temperatur rem belakang yang tidak normal, maka perfroma rem jadi tidak optimal.
(Baca Juga : Belum Banyak yang Tahu! Ini 5 Fakta Menarik WSBK Thailand 2019)
“Mobil kami sangat kuat di balap, tetapi kemudian kami terjebak di belakang mobil dan tidak banyak yang bisa kamu lakukan," jelas pembalap Finlandia itu.
"Sepertinya sangat mudah untuk mendekat dengan mobil di depanmu, tapi tetap sangat sulit untuk mendahului," tutup Kimi.
Semangat!