OtoRace.id - Kecelakaan Marc Marquez (Repsol Honda Team) pada FP1 MotoGP Thailand di sirkuit Buriram (4/10) memang terbilang menyeramkan.
Marc Marquez terpelanting dalam kecepatan yang cukup tinggi dan membuat Honda RC213V besutannya hancur.
Pembalap asal Spanyol itu pun langsung tersungkur di pinggir lintasan dan agak kesulitan untuk berjalan.
Sampai-sampai ia harus dibantu oleh marshall lintasan saat evakuasi ke lokasi yang lebih aman.
(Baca Juga: Kata Pengamat MotoGP Ini Fabio Quartararo dan Valentino Rossi Satu Tim di 2021, Maverick Vinales ke Ducati)
Tech Air yang menjadi teknologi air bag dari racing suit Alpinestars membaca gerakan insiden yang dialami Marquez.
Mulai dari sebelum kecelakaan, benturan saat kecelakaan dan reaksi saat pascakecelakaan.
Perangkat itu membaca kalau Marquez mengalami daya tekan gravitasi atau G-Force sebesar 26,4 G.
G-Force yang ia terima jauh lebih besar dari yang biasa ia rasakan saat balapan, sekitar 1,5 G.
(Baca Juga: 26 Pemenang Akan Diumumkan di MOTOR Plus Award 2019 Hari Ini)
Dengan daya tekan gravitasi sebesar itu, akan memberikan impact yang cukup besar saat ia jatuh ke aspal.
Secara teori, manusia biasa memang bisa menahan daya 40 G, lebih dari itu akan pingsan.
Dengan daya sebesar 26,4, tak heran kalau Marquez mengaku pusing saat dibawa ke medical center dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk melakukan pengecekan.
Ditakutkan kalau pembalap 26 tahun itu mengalami gegar otak ringan.
(Baca Juga: Jorge Lorenzo Ucapkan Selamat Pada Marc Marquez Usai Kunci Gelar Juara Dunia di MotoGP Thailand)
Beruntung Marquez hanya dinyatakan cedera ringan dan masih bisa melanjutkan balapan.
Ia bahkan bisa menang dan mengunci gelar juara dunia MotoGP 2019