OtoRace.id - Beberapa waktu lalu, CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpelata, mengungkap bahwa ingin Kawasaki dan BMW ikut berlaga di ajang MotoGP.
BMW Motorrad yang terkenal dengan teknologinya dirasa akan membawa dampak bagus ke MotoGP.
Sebenarnya aneh melihat BMW Motorrad yang termasuk dalam pabrikan besar di dunia tapi belum mencicipi ajang balap MotoGP.
Markus Schramm, CEO BMW Motorrad, punya jawabannya.
(Baca Juga: Pol Espargaro Ibaratkan Valentino Rossi adalah Lionel Messi di MotoGP, Marc Marquez Messi Spanyol)
"Kami pikir dampak teknologi dari produk massal lebih dekat ke Superbike dibanding MotoGP," ungkapnya, seperti dilansir OtoRace.id dari Corsedimoto.com.
"WorldSBK adalah cara paling besar dalam sektor ini, itulah kenapa kami di sana dan akan tetap di sana," tegasnya.
Di MotoGP, akan butuh investasi yang sangat besar dibandingkan di World Superbike.
Terlebih lagi, kompetitif atau tidaknya akan langsung mempengaruhi nama besar brand.
(Baca Juga: Michelin Kasih Ban Baru Untuk MotoGP 2020, Ini Kelebihannya!)
"Balapan di MotoGP menawarkan nilai suatu brand, yang mana menurut kami tidak senilai dengan investasi yang akan dikeluarkan," sambungnya.
"Balapan di Superbike memungkinkan kami mengembangkan platform yang akan bisa dipakai konsumen kami."
"Musim lalu 120 pembalap BMW ikut dalam 25 ajang balap yang terbagi di seluruh dunia. Kami memenangkan 9 ajang, dengan 90 kemenangan," jelasnya.
Musim depan, BMW akan digawangi oleh juara WorldSBK 2013, Tom Sykes, dan mantan pembalap MotoGP, Eugene Laverty.
Nah, itu dia tuh alasan BMW Motorrad tidak balap MotoGP.