Baca Juga: Scott Redding Ragu Jonathan Rea Bisa Kompetitif di MotoGP, Tapi Ada Pembalap Lain yang Bisa
Ia menjadi juara nasional dan juga peringkat 3 ARRC SS600. Perlawanan ia rasakan di Kejurnas SS600 pada tahun 2016, saat Gerry Salim mulai serius.
Persaingan keduanya terjadi sampai seri terakhir, sampai akhirnya harus merelakan gelar juara nasional yang ia pertahankan dua musim terakhir ke Gerry Salim.
Meski di akhir 2016, ia masih tiga besar di klasemen ARRC SS600.
Performanya menurun pada tahun 2017 dan 2018, sampai akhirnya memutuskan hengkang dari Manual Tech di akhir 2018.
Baca Juga: Didepak Ducati, Ini Pilihan Karir Balap Danilo Petrucci
"Kalau ibaratnya kayak sekolah, saya udah sarjana di Manual Tech, harus ada step up ke kelas yang lebih besar, mumpung Asia Superbike (ASB1000) baru dibuka," ujar Yudhis kepada otorace.
"Cuma Manual Tech belum bisa step up ke ASB1000, saya terima keputusannya, ya saya memutuskan hengkang dan ke ASB1000 bersama Victor Racing," sambungnya.
Setahun membela Victor Racing, ia belum pernah podium lantaran spek motor yang kalah dibandingkan rival, sebab Yudhis menggunakan motor dengan mesin yang murni standar.
Sampai akhirnya musim 2019 menjadi musim terakhir ia berkompetisi secara penuh di ARRC.
Baca Juga: Sebastian Vettel Ditolak Red Bull Racing, Malah Disuruh Ke Mercedes
Selain Asia, ia juga menjajal beberapa kancah balap dunia. Seperti Suzuka 8 Hours pada tahun 2014, 2015, dan 2019.
Juga berlomba di World Superstock 1000 (STK1000) pada tahun 2018 bersama tim asal Italia, CM Sport untuk berlomba di sirkuit Portimao, Portugal.