Sejarah Punuk Baju Balap MotoGP, Fitur-fitur Sampai Perannya di Aerodinamika

Rezki Alif Pambudi - Senin, 6 Juli 2020 | 21:58 WIB

Punuk di baju balap pembalap MotoGP (Rezki Alif Pambudi - )

Baca Juga: Canggih! Ardians Racing Suit Kini Persiapkan Wearpack Dengan Airbag

twitter.com/YamahaMotoGP
Posisi pembalap saat melaju di trek lurus

Posisi itu sangat menguntungkan dari sisi keselamatan dan kecepatan.

Sejak saat itu, punuk terus dikembangkan dari 2 sisi.

Pertama dari aerodinamika dan kedua dari keselamatan.

Riset di terowongan angin pada pertengahan 90-an membuat ilmu soal aerodinamika punuk semakin jelas.

Punuk semakin berkembang dan bentuknya semakin kompak dengan helm, tangki motor, posisi riding, dan juga punggung pembalap.

Baca Juga: Charles Leclerc Akui Beruntung Bisa Bawa Ferrari Raih Podium F1 Austria

Bahkan saat ini punuk berisi otak yang akan mengaktifkan fitur keselamatan airbag yang akan menyala dalam waktu sepersekian detik.

Otak ini mengendalikan banyak sensor yang memantau beberapa data penting.

Selain itu punuk juga mengendalikan suhu wearpack yang dipakai agar pembalap tidak kepanasan.

Selain itu, punuk bahkan dipakai untuk menyediakan minum terutama untuk balapan di wilayah tropis yang membuat pembalap mudah dehidrasi.

Terakhir sejak 2016, selain airbag, punuk juga dilengkapi lampu LED yang bisa menyala saat pembalap jatuh, sebagai pemberi tahu agar pembalap lain bisa mengetahui posisi pembalap yang jatuh tadi, terutama saat balapan gelap atau saat cuaca buruk dimana visibilitas minim.

Baca Juga: Selain Lebih Ringan 10 Kali Dari Pakaian Astronot, Ini Fakta Unik Lain Perlengkapan Balap Pembalap MotoGP