OtoRace.id - Sebagai kasta balap motor tertinggi di dunia, MotoGP memang mengandalkan motor purwarupa atau prototype.
Bahkan guna menjaga performanya tetap optimal di setiap sesi latihan, kualifikasi, dan balapan tak sedikit komponen yang harus dijaga kualitasnya.
Baik itu kapasitasnya, serta kemampuannya agar bisa terus mendapatkan hasil yang optimal.
Apa saja? Mari kita bahas
Baca Juga: Jelang F1 Arab Saudi 2021, Bos Mercedes Yakin Lewis Hamilton Bisa Atasi Max Verstappen
Motor MotoGP menggunakan kopling kering yang tujuannya guna mengurangi hambatan pada kinerja mesin.
Namun karena tidak dilumasi dengan oli, kampas kering menjadi lebih lebih cepat aus dan membuat performanya menurun.
Tak heran kalau setelah menjalani sesi, kampas kopling motor MotoGP yang punya kompresi mesin sangat tinggi pun harus diganti.
Tujuannya agar kopling tidak slip dan membuat motor menjadi sulit berakselerasi.
Baca Juga: Berkat Fabio Quartararo, Atmosfer Tim Yamaha Jadi Lebih Muda di MotoGP 2021
Baca Juga: Seberapa Sering Motor MotoGP Ganti Oli pada Sebuah Seri Balapan? Ini Jawabannya
KAMPAS REM
Senada dengan kampas kopling, kampas rem pun harus dijaga kualitasnya pada setiap sesi.
Suhu kampas rem di MotoGP bisa lebih dari 100 derajat celcius dan membuat kampas rem menjadi lebih cepat habis.
Dilibas dengan kecepatan tinggi, khususnya pada rem depan yang menggunakan cakram karbon membuat kampas rem lebih cepat tergerus.
Jika kampas lama tetap dipakai, maka berdampak pada keamanan pembalap, serta bisa memapas cakram.
Alhasil cakram bisa saja menjadi bengkok atau melengkung karena gesekan antara besi kaliper rem.
Baca Juga: TIdak Ingin Honda Tersesat, Alex Marquez Harap Marc Marquez Bisa Ikut Tes Pramusim MotoGP 2022
BAN
Ini adalah kompoen paling krusial dan paling sering dibahas karena pilihan, kombinasi, dan jenis kompon ban bisa sangat mempengaruhi performa pembalap.
Ban adalah salah satu komponen yang paling sering diganti karena jika ban masih baru, grip atau daya cengkeramnya akan jadi lebih bagus.
Hanya saja tak sedikit pembalap yang menggunakan ban bekas karena kondisinya sudah jauh lebih nyaman dan hanya untuk penggunakan jangka pendek.
Biasanya ban bekas digunakan saat FP4 atau kualifikasi yang penggunaannya tidak panjang.
Hanya untuk sekadar menajamkan catatan waktu untuk lolos ke Q2 atau mendapatkan posisi start yang baik.
Baca Juga: Konsumsi Bensin Motor MotoGP Ternyata Boros, Satu Liter Cuma Bisa Buat Segini
CAIRAN-CAIRAN
Komponen lain yang cara kerjanya tak lepas dari cairan atau pelumas pun juga akan terus diganti pada setiap sesinya.
Seperti air radiator, minyak rem, bahkan oli mesin.
Ketiga cairan ini akan diganti setiap akhir sebuah sesi.
Walaupun tidak diganti sepenuhnya, hanya sekadar menambahkan saja agar performanya tetap maksimal.
Sedangkan saat balapan, semua cairan ini akan dikuras dan diganti baru karena balapan akan menghabiskan jarak tempuh yang cukup panjang.
Alhasil, durabilitas menjadi hal yang patut diperhitungkan.