OtoRace.id - Pembalap Red Bull KTM, Brad Binder menyakini tinggal menunggu waktu sebelum KTM meramaikan persaingan podium secara konsisten di MotoGP.
Sebab, Brad Binder mengakui KTM tidak takut untuk melakukan berbagai terobosan anyar dalam mengembangkan motor demi konsisten menembus tiga besar di MotoGP.
KTM diketahui telah memenangkan balapan setidaknya sekali dalam satu musim kejuaraan MotoGP sejak 2020.
Akan tetapi konsistensi menghantui pabrikan asal Austria itu di MotoGP.
Miguel Oliveira menang dua kali pada 2022, namun hanya berada di P10 klasemen akhir pembalap.
Sedangkan semua podium yang dibukukan KTM dalam balapan kering dipersembahkan oleh Brad Binder.
Mengingat sumber daya yang tersedia untuk tim, ketidakmampun KTM meraih podium secara konsisten pada 2022 bertentangan dengan perubahan tatanan di MotoGP.
Pabrikan-pabrikan MotoGP asal Eropa kini berjaya, seperti yang dilakukan oleh Ducati dan Aprilia.
Binder pun yakin KTM hampir membuat terobosan anyar dan bakal menyusul kesuksesan kedua pabrikan tersebut.
Baca Juga: Butuh Penyegaran di MotoGP 2023, Jack Miller Gabung KTM Bukan Karena Ditendang Ducati
"Saya suka berpikir ini hanya masalah waktu," kata Binder dikutip OtoRace.id dari GPOne.
"Sejujurnya, KTM memiliki sumber daya, mereka memiliki semua yang kami butuhkan. Jelas, mereka sama frustrasinya dengan kami semua ketika kami tidak mendapatkan hasil di hari Minggu," jelasnya.
"Sudah jelas apa yang perlu kami tingkatkan, kami tahu apa yang perlu kami kerjakan untuk musim depan," ungkapnya.
Brad Binder menegaskan bahwa KTM berani mencoba hal-hal baru, bahkan yang berada di luar batas mereka, demi meningkatkan proyek pengembangan motor RC16.
Menganalisis penampilannya sendiri tahun ini, Binder optimistis bisa mendapatkan hasil lebih baik pada 2023.
"Saya merasa menemukan titik di mana saya bisa menyelesaikan balapan dan saya tahu saya bisa menjadi kuat dalam balapan. Saya lebih memahami kelasnya, ban lebih dari yang saya lakukan tahun lalu misalnya," ucapnya.
"Bersama dengan KTM kami mencari langkah terakhir untuk mencoba memperjuangkan sesuatu yang lebih baik," tutup pria berusia 27 tahun itu.