OtoRace.id - Francesco Bagnaia merasa motor Ducati Desmosedi GP yang nyaris sempurna justru jadi bumerang menyusul kecelakaannya pada MotoGP Amerika 2023.
Francesco Bagnaia yang jadi andalan Ducati gagal finis saat turun di MotoGP Amerika 2023 di Circuit of the Americas (COTA), Senin (17/4).
Selepas balapan MotoGP Amerika 2023, Francesco Bagnaia mengeluarkan unek-uneknya terkait motor Ducati Desmosedici GP.
Segala yang berlebihan memang tak baik, itulah ungkapan yang dirasa tepat untuk menggambarkan bagaimana pandangan Francesco Bagnaia terhadap pabrikan Borgo Panigale.
Francesco Bagnaia merasa motor Ducati yang dianggap motor terbaik di grid perlahan memperlihatkan kelemahannya.
Akibat terlalu sempurna, hal-hal kecil yang mungkin sering terlupakan justru menjadi pemicu masalah.
Bagnaia sendiri terjatuh saat melintasi tikungan 2 COTA ketika balapan baru berlangsung delapan putaran.
⚠️ @PeccoBagnaia blunders again!
— MotoGP™???? (@MotoGP) April 17, 2023
The Italian crashed out of the race lead at the #AmericasGP ???????? ????#MotoGP pic.twitter.com/kzGOlVSPuK
Ironisnya pembalap yang akrab disapa Pecco itu tidak tahu apa yang membuatnya terjatuh di MotoGP Amerika 2023.
Dengan lantang dan yakin, kali ini penyebab dirinya crash bukan karena kesalahan seperti yang ia buat di MotoGP Argentina.
"Saya 100 persen yakin, itu bukan karena kesalahan saya," kata Pecco dikutip OtoRace.id dari MotoGP.
Juara dunia MotoGP 2022 itu juga menuturkan bahwa sebelum jatuh, Bagnaia benar-benar berhati-hati dalam melewati setiap tikungan di COTA mengingat aspal di sana cukup bergelombang.
"Saya membalap dengan cepat tapi tidak mengambil risiko atau melakukan sesuatu yang gila," tutur Pecco.
"Saya berbelok dengan sangat hati-hati karena saya tahu itu lebih licin dan saya bisa jatuh," tegasnya.
Karena merasa tak membuat kesalahan apapun, Francesco Bagnaia meyakini ada sesuatu yang salah dengan motor tunggangannya.
"Kami sudah kehilangan peluang 45 poin selama dua seri balapan. Saya justru lebih suka menjadi lebih lambat 0,1 detik tetapi memahami semuanya dengan baik," ungkap Pecco.
"(Dengan Ducati ini) saya merasa tak terkalahkan, bisa melakukan apa saja tanpa mengambil risiko gila, tapi kalau tidak bisa ketemu masalahnya justru sangat menyulitkan," terangnya.
"Saya mungkin lebih suka motor yang tidak stabil. Mungkin motor (Ducati) terlalu banyak filter karena sangat stabil, hingga penunggangnya seperti bisa melakukan apa saja dan merasa tak terkalahkan," tutupnya.