OtoRace.id - Valtteri Bottas mengalami perkembangan pesat sejak beberapa musim membela Mercedes AMG Petronas Motorsport.
Valtteri Bottas pun menganalisa kalau mobil F1 untuk musim 2019 akan lebih mudah dalam melakukan overtake atau mendahului lawan.
Salah satu faktor penentunya adalah ukuran aerodinamika sayap depan dan belakang yang lebih besar.
"Kalau sayap depan memang memberikan pengaruh, tapi tidak banyak. Paling banyak ada di sayap belakang," ujar Bottas.
(Baca Juga : Gagal Kualifikasi, Antonio Cairoli Tak Khawatir Race MXGP Patagonia)
"Karea sayap belakang berukuran lebih besar dan bisa membuka jalur angin lebih leluasa. Akan sangat bermanfaat saat mendahului lawan di zona DRS (Drag Reduction System)," sambung pembalap Finlandia itu.
Banyak ahli yang menilai kalau ukuran aerodinamika ini justru memberatkan mobil dan pembalap.
Namun, hal itu dibantah oleh Bottas yang tercepat ketiga di hari terakhir Tes F1 Barcelona.
Hal ini karena, tim-tim seperti Aston Martin Red Bull Racing, Renault F1 Team, McLaren F1 Team, dan juga Scuderia Toro Rosso Honda melakukan investasi yang banyak pada aerodinamika.
(Baca Juga : Romain Febvre Kuasai Kualifikasi MXGP Argentina, Tim Gasjer Tersungkur)
Red Bull bersaudara contohnya, masing-masing mobil menghabiskan 15 juta Euro atau sekitar Rp 240 miliar.
"Hasilnya mereka membuktikan kalau aerodinamika punya peran penting. Dan kami (Mercedes) sedang belajar lebih lanjut agar lebih baik untuk ronde pertama," Bottas menuturkan.
Bottas dan rekan setimnya, Lewis Hamilton tidak mendapatkan catatan waktu terbaik sepanjang tes pramusim.
Namun mereka mulai bisa memahami kalau keseimbangan mobil mereka yang paling baik untuk saat ini.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR