(Baca Juga: Valentino Rossi Buka-bukaan Kalau YZR-M1 Miliknya dan Maverick Vinales Itu Beda Riset)
"Ada dua konsep mesin MotoGP (inline 4 dan V4), tetapi keduanya memenangkan perlombaan," tambahnya.
"Ketika kami mempekerjakan Johann, kami tidak berharap bahwa perbedaan besar antara dua merek yang berbeda dapat ada dan oleh karena itu diperlukan gaya mengemudi yang sangat berbeda."
Bahkan menurut Beirer, motor KTM RC16 lebih sulit dikendarai November tahun lalu daripada sekarang ini.
Namun tahun lalu, KTM sangat terkesima dengan perfroma Zarco.
(Baca Juga: KTM Seharusnya Senang Jika Dani Pedrosa Tidak Mau Balapan Lagi)
"Kami telah melihat, apa yang dilakukan Johann pada tahun 2017 dan 2018 dengan sepeda motor pelanggan (tim satelit) yang secara teknis berumur satu tahun (lebih tua). Namun demikian, ia telah mengalahkan tim pabrikan," jelas Beirer.
"Kami mengagumi itu untuk Johann. Kami kemudian melihat betapa pejuangnya dia dan bahwa dia tidak peduli materi apa yang dia dapat. Dia tidak pernah mengeluh kepada tim lamanya dan tidak pernah meminta persamaan dengan tim pabrik."
Namun dengan kondisi seperti itu, Zarco melaju lebih cepat dari Valentino Rossi dan Maverick Vinales.
"Itu mengesankan kami. Kami berkata, "Wow, itu orang yang kita butuhkan." Kami membawanya untuk menjadi pembalap (KTM), yang akan membawa proyek kami sedikit lebih jauh ke depan.
Tetapi ternyata, "Itu tidak berhasil," tutup Beirer.
| Editor | : | Eka Budhiansyah |
| Sumber | : | speedweek.com |
KOMENTAR