OtoRace.id - Pengadilan Disiplin Internasional FIM (CDI) menjatuhkan sanksi skors 18 bulan kepada Andrea Iannone atas kasus doping.
Tak terima dengan keputusan tersebut, pembalap Aprilia Racing ini pun siap melakukan banding ke pengadilan lebih tinggi lagi yaitu Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Andrea Iannone merasa kalau dirinya tidak bersalah dan menyatakan kalau zat-zat yang terkandung dalam hasil tes urine yang dilakukan di MotoGP Malaysia 2019 lalu berasal dari makanan yang dikonsumsinya, terutama dari daging.
"Ketika kita pergi ke restoran, kita tidak punya pilihan antara daging yang terkontaminasi atau tidak, tidak ada dari kita yang tahu pasti apa yang kita makan," ungkap Andrea Iannone dilansir OtoRace.id dari GP-Inside.
(Baca Juga: Ahmad Jayadi Pamer Foto Kamera On Board 'Jadul' yang Baterainya Segede Kotak Nasi)
"Dalam keputusan ini, ada ketidakkonsistenan antara peraturan dan apa yang kita alami," tambahnya.
Mengenai makanan terkontaminasi ini pun sebenarnya sudah dijelaskan oleh Iannone ketika di sidang dengar pendapat yang dilakukan di Swiss pada Februari lalu.
Namun, tetap saja hasilnya pengadilan FIM menjatuhkan sanksi skorsing atau penangguhan balap selama 18 bulan untuk Iannone.
"Kami tidak menyangka, mengingat hal-hal yang terjadi," ungkap pembalap MotoGP asal Italia yang memiliki nomor start 29 itu.
(Baca Juga: Pembalap Motor Raya Kitty dan M. Abidzia Dikabarkan Mengalami Badai Rumah Tangga)
"Mari kita lihat putusan dengan cara yang positif, kepolosan saya diakui, meskipun pada dasarnya kami kalah karena saya diskors selama 18 bulan."
"Kami pasti akan mengajukan banding ke CAS. Tapi itu bisa saja jauh lebih buruk," pungkas Iannone.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | GP-Inside.com |
KOMENTAR