Baca Juga: Pengamat MotoGP Ini Bilang, Untuk Kalahkan Valentino Rossi, Marc Marquez Harus Ganti Motor
Namun, justru bukan hal itu saja yang membuat Valentino Rossi menyukai Norick Abe.
Juga karena semangat dan gaya balap Abe yang saat itu baru berusia 17 tahun namun bisa membalap sebagai wildcard di kelas GP500 dan bertarung dengan Mick Doohan serta Kevin Schwantz.
"Suzuka 1994, bagiku adalah balapan yang tidak mungkin dilupakan. Sesuatu yang memberiku hasrat, ekstra motivasi untuk menjadikan aku sebagai pembalap," bilang Rossi.
Rossi yang saat itu masih berusia 14 tahun pun kepincut dengan Norick Abe yang mampu bertarung dengan pembalap senior di kelas GP500.
Baca Juga: Valentino Rossi Belum Tentu Hebat Tanpa Pria Ini di Awal Karirnya. Pria Ini Guru Balapnya
Meski Abe terjatuh di tiga lap terakhir, namun Rossi tetap mengidolakannya.
Bahkan lantaran pertarungan itu, bisa hampir setiap hari Rossi terlambat ke sekolah.
"Saya bangun di pagi hari dan memasukan kaset (video rekaman) dan menyaksikan jalannya lomba," aku Rossi.
"Dan ketika Norick crash, saya berangkat ke sekolah, dan saya selalu datang terlambat," kata Juara Dunia sembilan kali itu diiringi tawa.
Semangat itulah yang membuat Rossi mengusung nama julukan Rossifumi.
Baca Juga: 5 Wanita Cantik 'Korban' Valentino Rossi, Ada Mantan Istri Musuh Bebuyutannya di MotoGP
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | YouTube/MotoGP |
KOMENTAR