"Di 2 pekan terakhir, kami mengadakan 2 pertemuan MSMA (Asosiasi Pabrikan Motor MotoGP) di Spielberg. Kami punya jadwal ketat untuk didiskusikan di samping soal mesin kami, seperti konsesi dan lainnya," kata Lin Jarvis, Managing Director Yamaha MotoGP, dilansir OtoRace.id dari Paddock-GP.com.
"Pekan lalu, Yamaha membuat permintaan, bukan langsung ke MSMA, tapi ke direktur teknis MotoGP untuk membuka segel mesin demi alasan keselamatan," lanjut Jarvis.
Tapi Yamaha kini berubah pikiran.
Yamaha tak lagi memperjuangkan soal keringanan aturan tersebut.
Itu karena Yamaha sudah menemukan solusinya, meski tak secara detail menjelaskannya.
"Kami sudah bisa mengendalikannya tanpa adanya masalah keselamatan di trek," ungkap Jarvis.
"Kami belajar lebih soal klepnya dan apa saja yang mungkin menjadi penyebab kerusakannya," lanjutnya.
Bahkan, di MotoGP Stiria 2020, Yamaha sudah memakai kembali mesin YZR-M1 yang sempat dipulangkan ke Jepang.
"Kami melakukannnya dengan perpaduan setelan mesin dan rotasi mesin di musim ini. Kami percaya diri, bahkan kami memakai mesin pertama di weekend ini," tegasnya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
KOMENTAR