Baca Juga: Waduh! Bos Ducati Mengaku Siap Kehilangan Beberapa Motornya di Ajang Balap MotoGP, Kenapa Nih?
Pencapaiannya lumayan, dengan meraih tiga poin di klasemen akhir dan finish di peringkat 9.
Bekerjasama dengan Jordan Grand Pric (kini Aston Martin F1 Team) pun tidak membawa dampak yang signifikan.
Sampai akhirnya bergabung dengan Tyrell Racing Organisation (1993-1996) yang mengusung mesin Yamaha berkode OX V10.
Hasil indah tidak pernah diraih karena lebih dari separuh seri hanya berujung dengan mesin yang meledak dan kecelakaan.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Yakin Marc Marquez Tak Akan Ugal-Ugalan Saat Kembali Balapan MotoGP, Ini Alasannya
Sampai akhirnya ambisi besar dihabiskan pada tahun 1997 kala merekrut juara dunia F1 1996, Damon Hill untuk jadi pembalap.
Ternyata bukan bakat Damon Hill yang salah, tapi ambisi yang salah karena pembalap sekaliber Damon Hill saja kesulitan dengan mesin Yamaha bersasis Arrows.
Meskipun Damon Hil bisa meraih podium kedua di F1 Hungaria dan menjadi satu-satunya piala bergengsi Yamaha di era V10.
Setelah itu Yamaha Motor Company tidak lagi berkiprah di F1 sampai saat ini dan hanya berfokus pada balap motor.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | berbagai sumber |
KOMENTAR