OtoRace.id - Persaingan antara brand minuman energi terasa kuat di ajang F1.
Terutama antara Red Bull dan Rich Energy di tim F1.
Williams Storey selaku CEO Rich Energy, bikin geger saat acara peluncuran livery tim F1 Haas.
Williams Storey yang menjadi sponsor utama tim Haas mengatakan ingin mengalahkan Red Bull, baik dalam maupun luar lintasan.
Team principal Haas, Gunther Steiner, tidak merasa ada yang salah dengan apa yang dikatakan bos Rich Energy.
"Saya pikir kita memang harus berusaha keras," kata Gunther Steiner dilansir OtoRace.id dari Crash.net.
(Baca Juga : Tak Kunjung Raih Juara Dunia F1, Ferrari Siap Gelontorkan Dana Besar)
"Jika Anda tidak punya target, Anda tidak akan meraih apa-apa," sambung Steiner.
"Untuk persaingan di luar trek, William Storey yang lebih tahu ketimbang saya, karena saya tidak ahli dalam seluk beluk bisnis minuman berenergi," ujar Steiner menambahkan.
"Red Bull memang kuat di balapan. Tapi, kita tidak pernah tahu," imbuh Steiner.
"Tahun lalu saya pikir mobil kami adalah yang tercepat keempat, dan kami finis kelima. Jadi target berikutnya adalah Red Bull. Kami akan berusaha," tuturnya.
(Baca Juga : Hasil Tes MotoGP Sepang: Ducati Tercepat Bersama Pembalap Baru)
"Apakah itu akan berhasil atau tidak, saya tidak tahu. Tapi jika tidak dicoba, Anda tidak akan bisa meraihnya. Jika tidak memasang target tinggi, lalu tujuan kita melakukan ini untuk apa?" tutupnya.
Hal senada juga diucapkan Kevin Magnussen, namun pembalap Denmark itu kurang yakin timnya punya peluang realistis mengalahkan Red Bull dalam waktu dekat.