OtoRace.id - Fransesco Bagnaia dipaksa menyerah lebih awal di seri perdana MotoGP Qatar (10/3).
Padahal, rookie tim Alma Pramac Racing itu berharap bisa memulai debut pertamanya di kelas MotoGP dengan baik.
Namun kenyataannya, Juara Dunia Moto2 2018 itu hanya sempat membalap beberapa lap saja.
"Saya memulai start dengan baik dan berada di posisi yang bagis tetapi seseorang membuat overtake gila dari Petrucci dan (Petrucci) mengenai saya," ujar Bagnaia dilansir OtoRace.id dari Crash.
(Baca Juga : Menang F1 Australia, Valtteri Bottas Tidak Cuma Mendapat 25 Poin)
Bersenggolan dengan Petrucci membuat Bagnaia kehilangan sayap fairing aerodinamis bagian atas kanan Ducati GP18 miliknya.
Kondisi ini, membuat Bagnaia kesulitan untuk memacu maksimal Ducati miliknya.
"Saya paksakan di lap awal, tetapi itu sangat berbahaya karena setiap kali motor mendorong saya ke kiri. Saya mencobanya, tapi itu tidak mungkin," jelas Pecco, sapaan akrab Bagnaia.
"Saya melaju di trek lurus tiga kali dan inilah mengapa saya berhenti. Setelah dua kali melaju, tetapi itu semakin berbahaya di trek lurus karena bergoyang."
(Baca Juga : Hasil Superpole Race WSBK Thailand: Alvaro Bautista Lagi Juaranya!)
Selain berbahaya di trek lurus, Bagnaia juga bilang tanpa sayap ini berbahaya juga ketika melakukan pengereman.
"Dan ketika saya mulai mengerem, itu mendorong saya ke sisi kiri," tambahnya.
Menurut Bagnaia, jika tidak ada kendala tersebut, dirinya yakin bisa bertarung untuk masuk 10 besar dan bertarung bersama Takaaki Nakagami dan juga Joan Mir.
"Akan menyenangkan untuk finish balap tanpa adanya masalah, tetapi itu tidak mungkin. Setiap orang memiliki satu hari yang buruk," tutup Bagnaia.