OtoRace.id - Sebagai pembalap baru di MotoGP, Fabio Quartararo memang membutuhkan banyak refrensi di musim debutnya.
Di timnya bernaung, Petronas Yamaha SRT ia kerap bertanya dengan rekan setimnya, Franco Morbidelli.
Tetapi Morbidelli juga baru masuk musim kedua berkompetisi di MotoGP, makanya Quartararo merasa dirinya butuh lebih banyak masukan.
Ia mempelajari beberapa riding style pembalap senior, tetapi yang paling pas baginya adalah Jorge Lorenzo dari Repsol Honda Team.
(Baca Juga : Tanggapan Crosser Senior Mengenai Terancam Batalnya MXGP Semarang)
"Gaya balapnya (Lorenzo) itu sangat agresif saat membuka gas, tapi saat menikung dan mendahului ia akan sangat 'manis' dan patut ditiru," buka Quartararo.
"Itu sedikit berlawanan dengan gaya alami saya, tetapi harus saya coba mumpung saya masih punya banyak waktu untuk belajar di musim ini," tambah pembalap 19 tahun itu.
Quartarao pun tak menutupi kalau dengan 3 merek motor berbeda, Yamaha, Ducati, dan Honda, Lorenzo tidak pernah kehilangan sifat asli dari gaya balapnya dan selalu berhasil menjinakkan motornya itu.
Refrensi pada gaya balap Lorenzo ia saksikan dari video-video saat pembalap berjuluk 'Por Fuera' itu masih membela Yamaha.
(Baca Juga : Nah! Sudah Ada Team Order di F1 Australia, Ini Dalih Bos Tim Ferrari)
FYI, Lorenzo memang punya mindset 'Smooth like a Butter and Rhytmic like a Hammer' atau secara harfiah halus seperti mentega dan berirama seperti mengetok palu.
Mantra sakti itulah yang selalu ditanamkan Lorenzo kala ia membesut Yamaha YZR-M1, Ducati Desmosedici GP, dan sekarang Honda RC213V.
Sepertinya Quartaro tidak salah memilih 'contekkan' nih.
Apalagi, di seri MotoGP Qatar kemarin dirinya mampu jadi perbincangan banyak orang.