OtoRace.id - Hari ini dan besok (2-3/4) sedang dilakukan tes F1 di sirkuit Sakhir, Bahrain.
Tim-tim biasanya tidak hanya menurunkan pembalap utamanya saja, tetapi juga test driver mereka.
Seperti yang dilakukan Scuderia Ferrari F1 Team yang menurunkan Mick Schumacher untuk hari pertama.
Ini menjadi debut serius dalam mengendarai mobil F1 dan semua masukannya akan berpengaruh pada pengembangan SF90 di di beberapa ronde ke depan.
(Baca Juga : Merasa Tidak Berprestasi, Pembalap Ini Pilih Tinggalkan Formula E)
Nah yang cukup menarik perhatian adalah penampilannya berseragam merah khas Ferrari saat ia pertama kali keluar dari pit.
Sosoknya membawa para penggemar F1 flashback ke tahun 1996 saat ayahnya Mick, Michael Schumacher pertama kali berfoto dengan seragam Ferrari dan mobil berkode Ferrari F310.
Logo Ferrari dan Shell tak hilang di dada sebelah kanan. Juga logo phillip morris yang dahulu Marlboro yang kini diganti dengan 'Mission Winnow'.
Banyak yang mengaitkannya dengan peluang Mick dan prestasi Ayahnya yang sangat gemilang di F1.
(Baca Juga : Cal Crutchlow Sebut Penalti di MotoGP Argentina Tak Masuk Akal)
(Baca Juga : Takjub Bro! Marshal Ini Dapat Rezeki Naik Motor Valentino Rossi di MotoGP Argentina)
Namun, Mick kini harus lebih mengutamakan F2 di tahun debutnya di tim Prema Racing.
Pertanyaan-pertanyaan mengenai tes ini pun sudah ia hadapai sejak hari kamis, sebelum sesi latihan resmi F2 Bahrain (30-31/3).
"Aku cukup puas dan cukup bergetar setiap kali mendapatkan pertanyaan itu. Karena di sisi lain aku harus fokus untuk seri pertama F2, tetapi juga tak sabar untuk menjajal mobil F1," ucap Mick.
"Tapi aku harus serius, sebab tes ini bukan main-main dan akan membawa dampak pada riset Ferrari," tambah pembalap 20 tahun itu.
(Baca Juga : Ini Penjelasan Ferrari Mengenai Anjloknya Performa Mobil Charles Leclerc)
Mick akan menjalani tes juga untuk Alfa Romeo Racing di hari kedua (3/4), karena tim itu juga menggunakan mesin Ferrari.
Belum ada catatan waktu resmi yang dilampirkan pada tes kali ini, tapi Mick diminta untuk melakukan putaran dalam jumlah besar.
Ini guna menguji ketahanan mesin SF90 yang kerap merosot di akhir-akhir balapan, seperti yang terjadi dalam 2 seri pembuka F1.