OtoRace.id - Pembalap Yamaha, Maverick Vinales, mendapat penalti usai melakukan jump start di MotoGP Amerika dini hari tadi (15/4).
Maverick Vinales mengakui kesalahannya karena motornya memang bergerak sebelum diperbolehkan melaju dan mengaku pantas menerima hukuman.
Tapi soal jump start-nya, Vinales sebenarnya kebingungan.
"Itu sulit dijelaskan," kata Vinales dilansir OtoRace.id dari Speedweek.com.
(Baca Juga : Alex Rins Senang Bisa Kalahkan Valentino Rossi di MotoGP Amerika)
Yang bikin bingung, karena Vinales masih memegang penuh tuas koplingnya.
Seharusnya motor tidak bergerak, tapi ya nyatanya tidak.
"Kupikir koplingnya terlalu panas, jadi tidak bekerja dengan maksimal, start-ku seperti sulap," ungkap Vinales.
"Aku sedang menekan gasnya penuh, tapi tiba-tiba motornya bergerak, padahal kopling kutekan penuh," jelasnya.
(Baca Juga : Halah...!! Valentino Rossi 'Latah' Ingin Spoiler Swingarm Mirip Ducati di Motornya)
Memang, di rekaman video terlihat jelas kalau Yamaha M1 Vinales bergerak ketika lampu start masih menyala dengan ban melintasi garis.
Hal ini mungkin mirip dengan yang terjadi dengan Cal Crutchlow di MotoGP Argentina beberapa waktu lalu.
Cal Crutchlow mengaku sama sekali belum melepas kopling saat isyarat lampu merah masih menyala.
(Baca Juga : Bos Ferrari Yakin Team Order saat F1 China Merupakan Keputusan Tepat)
Tapi kenyataannya motornya sudah bergerak, ya mau gimana lagi.
Di balik itu, Vinales mengaku agak bisa senang karena dia bisa melakukan beberapa kali overtaking.
The Top Gun yakin jika tidak ada jump start itu, balapan di COTA ini akan jadi balapan yang bagus untuknya.
Vinales pun menutup kenangan MotoGP Amerika 2019 dengan posisi finish ke-11.
A post shared by Otorace.id (@otorace.id) on