OtoRace.id - Diawal karirnya Valentino Rossi bertarung di kancah MotoGP, dirinya memiliki julukan Rossifumi.
Menurutnya, itu lantaran Valentino Rossi menyukai kiprah pembalap-pembalap Jepang pada era itu dan juga banyak berteman dengan mereka.
Mulai dari Haruchika Aoki (Juara Dunia GP125 1995, 1996), Noboru Ueda dan juga Norifumi Abe.
"Tetapi bagiku, Abe sesuatu yang spesial. Bisa aku bilang, saat itu tahunku," jelas Valentino Rossi.
(Baca Juga : Jadi Begini Alasan Kejurnas OnePrix Hanya Menggunakan Dua Sirkuit Setahun)
Bukan lantaran karena Abe memiliki rambut panjang, sehingga terlihat keren ketika membalap dengan rambut yang terurai.
Tetapi, karena semangat dan gaya balap Abe ketika membalap di kelas GP500 dan bertarung dengan Mick Doohan serta Kevin Schwantz di usianya yang 17 tahun.
"Suzuka 1994, bagiku adalah balapan yang tidak mungkin dilupakan. Sesuatu yang memberiku hasrat, ekstra motivasi untuk menjadikan aku sebagai pembalap," ujar Rossi.
Ketika itu, Norick Abe panggilan tenar Norifumi Abe, tengah bertarung di kelas GP500 dengan status wildcard.
(Baca Juga : Charles Leclerc Yakin Gaya Balapnya Berbeda dengan Sebastian Vettel)
Rossi yang berusia 14 tahun saat itu, sangat terkesan dengan penampilan Abe yang bertarung ketat di sirkuit Suzuka.
Sayangnya, tiga lap sebelum finish, Abe terjatuh.
"Saya bangun di pagi hari dan memasukan kaset (video rekaman) dan menyaksikan jalannya lomba," jelas Rossi.
"Dan ketika Norick crash, saya berangkat ke sekolah, dan saya selalu datang terlambat," tawa Juara Dunia sembilan kali itu.
(Baca Juga : Hasil Race 1 TTC Seri 1: Pembalap Indonesia, Dheyo Wahyu Langsung Podium di Thailand)
Meski begitu, Rossi tetap mengidolakan Abe hingga di awal karirnya pun Rossi mengusung nama beken Rossifumi.
Sayangnya usia Abe tidak cukup panjang untuk melihat Rossi mengumpulkan banyak gelar juara dunia.
Abe meninggal dunia 7 Oktober 2007 akibat kecelakaan.
Ketika sedang berkendara dengan Yamaha T-Max di daerah Kawasaki, Kanagawa, Jepang, dirinya terlibat kecelakaan dengan truk yang melakukan putar balik ilegal di depannya.
Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa Abe tetap tak tertolong.