OtoRace.id - Renault F1 Team tahun ini mengandalkan Nico Hulkenberg dan Daniel Ricciardo di lintasan balap.
Hasil tes yang diraih tim pabrikan asal Prancis ini pun terus bagus, namun seriring berjalannya musim mereka malah tidak menunjukan hasil yang impresif.
Prestasi terbaik yang mereka dapatkan adalah posisi ketujuh di Australia dan China, lalu tidak bisa lebih dari itu di 3 seri pembuka.
Padahal saat balapan berlangsung, Renault F1 Team kerap bersaing untuk posisi 5 besar, bersama pembalap Aston Martin Red Bull Racing.
(Baca Juga : Legenda MotoGP ini Bilang Valentino Rossi Harusnya Sudah Duduk di Kursi Goyang)
Tapi di penghujung balapan, posisi mereka kian merosot dan kembali gagal menembus 5 besar.
"Sebenarnya RS19 sudah bagus, hanya saja belum konsisten. Dan yang paling parah ada di bagian pengereman yang menurut saya kurang dapat diandalkan," ujar Ricciardo.
"Kami bisa mengejar di trek lurus dan tikungan cepat. Tapi saat di tikungan lambat, kami harus mengerem lebih awal agar kami berhenti di titik yang tepat. Itulah masalahnya," sambung pembalap asal Australia itu.
Ia tak bohong kalau masih sedikit membandingkan dengan mobil milik Red Bull, timnya tahun lalu.
(Baca Juga : Bukan Cuma Motor Bebek, Motor Sport Juga Ada di Kejurnas OnePrix)
Apalagi, RB series dinilainya selalu memiliki pengereman yang cukup agresif meski kerap mengalami kebocoran energi.
"Makanya adaptasi yang sulit di Renault adalah, saya harus mengubah gaya balap saya terlebih dahulu," pungkas Ricciardo.
Seri keempat F1 akan digelar akhir pekan depan (28/4) di sirkuit jalan raya Baku, Azerbaijan.
Ricciardo menjadi pemenang di sana pada 2017, bisakah ia memberikan hasil yang bagus juga untuk Renault tahun ini?