OtoRace.id - Seperti halnya motor produksi sehari-hari, pengereman dengan rem belakang banyak digunakan di ajang balap MotoGP era jadul.
Dari mulai era 2-tak, hingga awal era 4-tak 990 cc pada 2000-an, penggunaan rem belakang masih sangat berimbang dengan rem depan.
Bahkan bisa dibilang rem belakang lebih banyak digunakan.
Di masa itu, engine-braking control (EBC) serta hardware dan software pengereman tidak cukup pintar untuk mengurangi efek negatif torsi yang besar saat menikung.
(Baca Juga : Hasil Race 2 Thailand Talent Cup Seri 1: Dheyo Wahyu Juara, Indonesia Raya Berkumandang)
Saat hard braking memasuki tikungan, bagian belakang motor akan terlihat seperti akan keluar dari racing line.
Manuver ini biasa disebut dengan power slide.
Banyak pembalap era 2000-an yang menggunakan teknik ini.
Sebut saja Casey Stoner yang dikenal lihai menikung dengan teknik power slide ini.
(Baca Juga : Wiiih, Bos Sirkuit Sepang 'Tebar Kode' Akan Kembali Bikin F1 Malaysia)
Jadi ketika akan berakselerasi lagi, kemungkinan highside crash lebih besar karena roda belakang tidak sejajar dengan roda depan.
Teknik pengereman pembalap sangat penting di era ini, karena prinsipnya masih lebih manual.
Jadi berhasil tidaknya, cepat tidaknya, semua bergantung pada sang rider.
Beberapa tahun kemudian sistem pengereman mulai berkembang dengan pesat.
(Baca Juga : Tim Petronas Yamaha Mengaku Kaget Melihat Performa Fabio Quartararo)
Sekarang proporsi pengereman motor MotoGP lebih banyak menggunakan rem depan, terutama setelah elektronik memegang peran besar di motor MotoGP.
Lalu tiba saatnya penyeragaman software Magneti Marelli yang cukup mengubah sistem di motor, terutama masalah pengereman.
Penyeragaman Magneti Marelli ini membuat peran engine brake control jadi penting.
(Baca Juga : Mitsubishi Akan Keluarkan Xpander AP4 Concept di Salah Satu Pameran Otomotif di Jakarta)
Sobat tahu dong apa itu engine brake, sering kalian pakai kok.
Engine brake control ini membuat torsi negatif yang dihasilkan menjadi lebih berguna untuk pengereman, sesuai dengan keperluan sang rider.
Biarpun engine brake sudah punya peran penting, kolaborasinya dengan rem belakang nampaknya juga tak begitu baik.
Selain risiko highside, ban belakang juga mudah tergerus.
(Baca Juga : Legenda MotoGP ini Bilang Valentino Rossi Harusnya Sudah Duduk di Kursi Goyang)
Saat ini, kolaborasi rem belakang dengan engine brake sudah ditinggalkan.
Canggihnya software Magneti Marelli membuat penggunaan rem depan sangat dominan.
Jika sobat lihat, saat ini roda belakang motor agak terangkat saat melakukan hard braking ketika mau masuk tikungan.
Tidak seperti dulu dimana ban belakang keluar ke kiri dan ke kanan alias power slide saat akan masuk tikungan.
Rem belakang hanya punya sedikit peran, yakni membantu penyesuaian dan menstabilkan motor.
Untuk mempermudah pemahamanmu tentang rem zaman now MotoGP, tonton video pendek berikut ini.
There's more than one way to slowdown a #MotoGP bike ⛔️
— MotoGP™???????????? (@MotoGP) 21 April 2018
Take a closer look at the different types of braking and the control the rider has ???? pic.twitter.com/O1XqLjd8O3