(Baca Juga : Bos KTM Tech 3 MotoGP Bilang Hafizh Syahrin Adalah Kekecewaan Terbesar)
"Saat itu ketika aku tiba di kejuaraan dunia di tahun 1996, Haruchika adalah juara dunia (GP125)," jelas Rossi.
"Dia membalap dengan nomor 1, jadi saya coba mengambil nasihat, dan juga ilmu dari dirinya," aku Rossi.
Haruchika pun membenarkan hal itu dalam video yang dibuat oleh MotoGP.
"Valentino orang yang ramah dan kami memulai semuanya dengan sangat baik," jelas pembalap termuda dari dinasti pembalap Aoki ini.
(Baca Juga : Terpuruk di 3 Balapan Awal, Bisa-bisanya Carlos Sainz Tetap Bangga?)
"Biasanya, setelah race, kami naik skuter dan mengelilingi trek. Saya bersedia mengajarkan dia dan memberikan nasihat bagaimana menjadi lebih cepat dan mengatur balapan," tambah Haruchika yang pensiun dari MotoGP di tahun 2002.
Bahkan, kakak Haruchika yaitu Nobuatsu Aoki pun membenarkan hal itu.
"Valentino datang kepada adikku dan berkata, bagimana, bagaimana.. Tolong beritahu aku bagaimana membalap GP125 dengan baik," jelas Nobuatsu Aoki.
Namun menurut Aoki, Rossi adalah pembalap yang cepat belajar dan juga pembalap yang memiliki hasrat besar terhadap balap motor.
"Dia seperti kunci motor," tutup Nobuatsu Aoki.