OtoRace.id - Jelang MotoGP Spanyol akhir pekan ini (3-5 Mei), Valentino Rossi mengungkap rasa traumanya.
Menurut Valentino Rossi, performa setiap tim baru bakal kelihatan ketika balapan di Eropa dimulai, tepatnya mulai MotoGP Spanyol.
Rossi teringat MotoGP 2017 ketika Yamaha menunjukkan performa mengesankan di beberapa balapan awal dan langsung terjun bebas ketika balapan dilakukan di Eropa.
"Di 2017, aku adalah pimpinan klasemen sementara usai balapan di Austin," ungkap Rossi dilansir OtoRace.id dari Tuttomotoriweb.com.
(Baca Juga : Ini Yang Bikin Gerry Salim Hanya Mampu Finish ke-12 di FIM CEV Repsol Valencia)
"Ketika di Eropa, Honda dan Ducati berkembang cepat dan membuat sisanya jadi bencana buat kami," tegasnya.
Di 3 balapan awal musim 2017, Rossi mencetak 3 podium, sementara sang rekan, Maverick Vinales mencetak 2 kemenangan serta 1 hasil nihil karena gagal finis.
Hal itu cukup bagus bukan untuk 3 balapan awal.
Masih terlalu dini ngomongin gelar.
(Baca Juga : Sejarah Perkembangan Baju Balap F1, Dari Paling Simpel Sampai Paling Canggih)
Makanya, Rossi tidak mau ngomongin soal kejuaraan setelah 3 balapan awal ini.
"Tentu kami pertimbangkan fakta dan hasil balapan kemarin, tapi kami tetap harus menekan Yamaha agar terus mengembangkan motornya, karena paruh kedua biasanya semua tim berkembang," ungkapnya.
"Musim 2017 bencana, musim 2018 motornya lebih baik walaupun ada kendala. Sangat penting apakah kami bisa kuat di Jerez," jelas Rossi.
Menarik nih, Rossi sekarang duduk di posisi ke-2 klasemen dengan 51 poin.
(Baca Juga : Gokil! Mercedes Bisa Absen di F1 Barcelona Kalau Begini Ceritanya Nih)
Hanya ketinggalan 3 poin dari Andrea Dovizioso di puncak.
Apalagi, Jerez merupakan salah satu sirkuit dimana Rossi sering menang.
Belum lagi kenangan dengan Sete Gibernau dengan 'tikung' dari dalam yang terkenal.
Ditambah lagi, ketika kejadian di tikungan pertama (R1) dengan Casey Stoner ketika Rossi justru membalap di Ducati.