OtoRace.id - Sejak pertama kali digelar lima tahun silam, Formula E 2018/2019 bisa dibilang menjadi sejarah dalam kompetisi balap mobil formula elektrik ini.
Di musim ini sudah tercatat ada 8 pemenang berbeda dan mereka berasal dari 8 negara berbeda.
Nah mari disebutkan dari seri pertama beserta kebangsaannya.
Antonio Felix da Costa (Portugal), Jerome de Ambrosio (Belgia), Sam Bird (Inggris), Lucas di Grassi (Brazil).
(Baca Juga : Wah, Pembalap MotoGP Siap-siap Dibuat Bimbang Michelin di Sirkuit Jerez Nih)
Edoardo Mortara (Swiss), Jean Eric Vergne (Perancis), Mitch Evans (Selandia Baru) dan Robin Frijns (Belanda).
Delapan pemenang dari delapan negara berbeda dan delapan seri beruntun ini adalah hal yang belum pernah terjadi pada kompetisi internasional mana pun.
"Kami pun senang karena delapan pemenang berbeda dari delapan negara di Formula E tahun ini, layak masuk rekor dunia,” ucap Alejandro Agag, CEO Formula E.
Sebuah rekor yang terpecahkan adalah dari Envision Virgin Racing.
(Baca Juga : Ketidakseimbangan Performa Pembalapnya, Bikin Ferrari F1 Bingung)
(Baca Juga : Ada Apa? Kok Valentino Rossi Merasa Trauma Jelang MotoGP Jerez Pekan Ini)
Mereka menjadi tim pertama yang meraih dua kemenangan di musim ini lewat pembalapnya, Sam Bird di Chili dan Robin Frijns di Perancis.
“Namun bedanya dengan kemenangan Bird adalah, kali ini kami menang di kondisi balapan yang sulit," ujar Sylvain Filippi, Managing Director Envision Virgin Racing.
"Paris menjadi ronde pertama Formula E yang dilangsungkan dalam kondisi hujan deras,” Filippi menambahkan.
Makanya tak heran kalau pemuncak klasemen sementara di Formula E terus berganti seriap serinya.
(Baca Juga : Gokil! Mercedes Bisa Absen di F1 Barcelona Kalau Begini Ceritanya Nih)
Balapan semakin ketat saat Formula E 2018/2019 menyisakan 5 seri.