OtoRace.id - Mendekati MotoGP Catalunya akhir pekan ini, ada banyak sekali rumor yang bertebaran, terutama soal transfer pembalap dan tim.
Wajar sih, mengingat musim lalu banyak sekali pengumuman perekrutan dan pergantian pembalap usai MotoGP Catalunya.
Dan sekarang memang juga sedang banyak diskusi baik tim dan pembalap yang ada di MotoGP.
Salah satu kabar yakni soal tim Suzuki Ecstar yang sedang mencari tim satelit.
(Baca Juga: Tiga Hal Ini yang Harus Diperhatikan Valentino Rossi di MotoGP Barcelona)
Dilansir OtoRace.id dari MCN, salah satu sumber di paddock MotoGP mengatakan, ada tim Moto2 yang dikabarkan merapat ke Suzuki.
Tim itu adalah tim Stop and Go, yang akan merebut kursi tim Avintia yang kini memakai mesin Ducati.
Tim Stop and Go akan mengambil kursi tim Avintia lalu jadi tim satelit Suzuki.
Sumber tersebut mengatakan tim Stop and Go sudah tertangkap berdiskusi dengan Davide Brivio (bos tim Suzuki) pada MotoGP Italia beberapa waktu lalu.
(Baca Juga: Terungkap Alasan Tim Satelit Yamaha MotoGP Batal Rekrut Jorge Lorenzo)
Selain itu, berita ini dikuatkan dengan kabar soal pembalap Malaysia, Hafizh Syahrin.
Hafizh Syahrin yang hampir pasti didepak oleh tim Tech3 dan diganti dengan Brad Binder, kabarnya sangat cocok sebagai pembalap tim satelit Suzuki nantinya.
Tapi Suzuki sendiri masih enggan berbicara lebih soal tim satelitnya.
"Kami ingin tim satelit dan kami sedang mencoba, tapi susah untuk 2020, kami sudah mengatakannya dalam beberapa tahun ini tapi tampaknya kami baru akan mencobanya untuk 2021," kata Brivio dilansir OtoRace.id dari MCN.
(Baca Juga: Terpuruk di MotoGP, Johann Zarco Bakal Pindah ke World Superbike?)
"Tidak ada tekanan dari Dorna untuk memakai 4 motor, tapi memang benar kami juga ingin hal itu, jika bisa kami pasti mendukung penuh hal itu terjadi," sambungnya.
Di sisi lain, tim Avintia sendiri memang sedang mencari peluang lain selain di MotoGP, yakni di Moto2.
"Opsi pertama tentu bersama Ducati karena kami punya hubungan baik, aku sudah balapan untuk mereka sejak lama dan aku sudah tahu DNA Ducati dan kami juga nyaman di sini," kata Ruben Xaus, bos Avintia Racing.
"Tapi, pasti ada situasi yang terus berjalan di paddock, ada opsi lain tapi kami masih punya kontrak 2 tahun, jadi lihat saja apa yang terjadi ke depannya," sambungnya.