OtoRace.id - Tak seperti di sirkuit lainnya, pasukan Ducati sulit bersaing di MotoGP Belanda pekan lalu (30/6).
Sirkuit Assen, seperti jadi momok menakutkan bagi pasukan asal Bologna ini.
Padahal, tahun lalu Ducati masih bisa bersaing di grup terdepan MotoGP Belanda melalui Andrea Dovizioso dan juga Jorge Lorenzo.
Namun tahun ini, seolah keduanya justru bertarung sendiri antar tim, seperti yang dilakukan Danilo Petrucci dan Andrea Dovizioso (Mission Winnow Ducati).
(Baca Juga: Kawasaki Incar Pembalap MotoGP Ini Untuk World Superbike 2020)
Bahkan, mereka bisa dikatakan sulit untuk melewati Joan Mir (Suzuki Ecstar).
"Masalahnya adalah saya pikir [Suzuki] membuat lebih banyak kilometer di sekitar lintasan tetapi mereka lebih cepat, karena mereka tidak harus melakukan tikungan 'persegi' seperti kami," aku Danilo Petrucci dilansir OtoRace.id dari Crash.net.
Tikungan persegi maksud Petrucci adalah masuk tikungan dengan sudut lebih keluar lagi dari racing line Suzuki.
"Ketika kami dapat mengerem keras dan masuk ke tikungan terlalu dini, tidak apa-apa bagi kami. Tetapi kami membutuhkan banyak dukungan dari belakang, grip (ban) yang banyak dan juga traksi dari ban belakang," tambah Petrucci.
(Baca Juga: Dengan Aspal Baru, Gokart Di Sentul Kecil Bisa Lebih Cepat Dua Detik!!)
Sebenarnya Ducati pun bisa melakukan atau masuk dari sudut lebih dalam di tikungan, tetapi efeknya grip ban akan jadi sangat cepat habis, terlebih di sesi balap.
Sulit melewati Joan Mir, itu karena menurut Petrucci dia cepat belajar meski sebagai pembalap pemula di MotoGP.
"Dia pemula dan dia bisa menjadi 'masalah' ketika dia belajar (terbiasa dengan motor MotoGP), karena mereka sangat, sangat halus di tikungan," sebut Danilo yang kini berada di posisi 3 Klasemen Sementara Pembalap.
Kata Petrucci lagi, Suzuki bisa menggunakan semua lintasan dengan beragam racing line yang bagi Ducati itu tidak mungkin dilakukan.
(Baca Juga: Sungguh Bijaksana, Charles Leclerc Terima Kekalahan Dari Max Verstappen)
"Jika kami memasuki tikungan dengan lebih melebar dan mencoba menemukan apex pada titik terakhir, maka kita kehilangan apex segera. Dan itu sulit untuk bertarung dengan pembalap lain yang sangat cepat di sini, karena tidak ada trek lurus, tidak ada pengereman. Jadi bagi kami itu sulit," sesal Petrucci.
"Itu aneh karena dengan cengkeraman, seperti dalam tiga sesi pertama akhir pekan ini, saya selalu berada di tiga besar. Saya melakukan rekor putaran pada Sabtu pagi dan mengendarai salah satu motor terbaik dalam hidup saya."
"Tapi sejak FP4, ketika suhu panas datang, sepeda menjadi sangat, sangat sulit untuk dikendarai," tutup Petrucci yang hanya finish di posisi 6.