(Baca Juga: Apakah Bisa Formula E Jakarta Digelar Bersamaan Jakarta Fair 2020?)
Dalam pernyataannya di berbagai media, Valentino Rossi tidak mungkin dong blak-blakan mengungkap kalau ada apa-apa dengan Honda.
Rossi hanya mengaku bahwa ingin mencari tantangan baru setelah menjuarai semua dengan Honda.
Hal itu didengungkan oleh Valentino Rossi demi membungkam berbagai spekulasi yang telah beredar.
"Kerjaku sudah selesai, aku pembalap HRC sampai 31 Desember 2003 jadi aku belum bisa komentar, tapi aku hanya bisa bilang bahwa ini tantangan besar," kata Valentino Rossi pada November 2003, dilansir OtoRace.id dari Crash.
Pelan tapi pasti, berbagai informasi muncul mengenai hengkangnya Valentino Rossi ini.
(Baca Juga: Bos Suzuki Berharap Joan Mir Sudah Pulih saat Balapan di MotoGP Inggris)
Pertama, hubungan Valentino Rossi dengan tim Repsol Honda dan petinggi Honda saat itu sangat tidak baik.
Kabarnya Rossi kesal dengan idealisme petinggi Honda yang mengagung-agungkan motor NSR500 dan RC211V yang berjaya saat itu.
Honda menomorduakan peran pembalap mengenai kesuksesan tim selama beberapa tahun terakhir.
Valentino Rossi merasa kurang dihargai oleh petinggi Honda kala itu.
Selain itu, ada beberapa batasan tertulis dan tidak tertulis untuk Valentino Rossi sebagai pembalap Honda.
Kabarnya, sampai kegiatan di luar MotoGP dan selebrasi kemenangan Valentino Rossi dipermasalahkan.
Valentino Rossi juga mengakui bahwa diskusi kontrak baru dengan Honda buntu dan akhirnya tak bisa menerima kontrak baru Honda.
Bagaimana Yamaha bisa hadir dan masuk dalam pikiran Valentino Rossi?
Saat itu ada dua petinggi tim Yamaha, Lin Jarvis dan Davide Brivio (sekarang bos tim Suzuki Ecstar), berhasil melakukan diskusi rahasia dengan Valentino Rossi.
(Baca Juga: Apakah Bisa Formula E Jakarta Digelar Bersamaan Jakarta Fair 2020?)
Awalnya Valentino Rossi ragu, terutama karena motor Yamaha yang dianggap tidak sebagus Honda saat itu.
Tapi Rossi ingat pendiriannya, bahwa bukan motor saja yang berperan meraih juara.
Makanya Rossi berani memilih loncat ke rival Honda.
Akhirnya Valentino Rossi berhasil membuktikan bahwa pembalap juga punya peran besar dalam kejuaraan, bukan motornya saja.
Setelah itu Valentino Rossi berhasil membawa Yamaha menjadi tim terbaik melebihi Honda selama bertahun-tahun.
Rossi berhasil membangun YZR-M1 yang dikenal kompetitif dan user friendy.
Honda kecewa berat saat itu, bahkan harus melalui kesakitan selama bertahun-tahun karena pindahnya Valentino Rossi.
HRC bisa melongo dan melihat kesuksesan mantan pembalapnya bersama pabrikan pesaingnya.
Honda masih bisa memberikan perlawanan dan meraih 1 gelar dengan RC211V Nicky Hayden.
Perlahan, kejayaan Honda kembali setelah meraih gelar lagi dengan Casey Stoner, lalu puncaknya dengan pembalap spektakuler, Marc Marquez, yang mendominasi MotoGP dalam beberapa musim terakhir.