OtoRace.id - Di Austria, Marc Marquez (Repsol Honda Team) kalah dari Andrea Dovizioso (Mission Winnow Ducati Team).
Lalu di Inggris, Marc Marquez harus kembali puas menjadi runner-up setelah dikalahkan Alex Rins (Team Suzuki Ecstar).
Kedua kekalahan tersebut sama-sama diambil alih pada tikungan terakhir.
Marc Marquez mengakui kalau ia emosi secara mental karena semua kegagalan menang yang dirasakan hilang di penghujung balapan.
(Baca Juga: F1 dan Motorsport Lainnya Akan Lama 'Dihantui' Insiden Anthoine Hubert)
"Tapi seperti itu lah, saya harus waspada sampai titik terakhir. Dua kali balapan, saya selalu kalah karena tidak waspada pada kesempatan terakhir," ujar Marc Marquez dilansir OtoRace.id dari Speedweek.com.
"Sirkuit Misano akan lebih mengejutkan, bisa jadi datangnya dari kubu Yamaha, mereka bagus saat tes," Marquez menjelaskan.
"Saya harus melatih mental lagi, jangan sampai ini bisa menggagalkan saya meraih juara dunia seperti di musim 2015. Enam kemenangan saat itu terasa seperti tidak berguna," sambungnya.
Ia mulai melatih ketenangan mental dalam jeda dua pekan menuju MotoGP Misano.
(Baca Juga: Teknologi Ini Selamatkan Andrea Dovizioso dari Crash MotoGP Inggris)
(Baca Juga: Red Bull Pastikan Tidak Akan Rekrut Pembalap di Luar Akademinya di F1)
Jika ia tidak tenang dan termakan atas kekalahan dalam dua seri sebelumnya, besar kemungkinan ia tidak akan meraih kemenangan kembali.
"Cukup beruntung di Silverstone kalau Andrea Dovizioso tidak menyelesaikan lomba," tutur The Spanish Rodeo.
"Kesempatan saya masih besar untuk menjadi juara dunia, meski tetap tidak boleh lengah," pungkasnya.
Marquez kini berada di puncak klasemen sementara dengan selisih 78 point dari Dovizioso di peringkat kedua.
(Baca Juga: Tim Valentino Rossi Bisa Lanjut? Negosiasi Dengan Sky Hampir Deal)
Kalau ia terus menang, maka ia berkesempatan untuk mengunci gelar juara saat MotoGP Thailand.