(Baca Juga: Jorge Lorenzo Blak-blakan, Lebih Bahagia di Yamaha dan Ducati dibanding Honda)
"Marc berkendara dengan sangat agresif, karena motornya membutuhkan banyak tenaga," ungkap Lorenzo yang harus puas finish di posisi 20 di MotoGP Aragon 2019.
Gaya balap yang dimiliki Marquez, tentu berbeda dengan gaya balap Lorenzo yang terkenal dengan Hammer and Butter alias palu dan mentega alias lembut.
"Saya memiliki gaya mengemudi yang sangat berbeda dan oleh karena itu tenaganya (RC213V) sering kali terlalu kuat untuk saya, yang membuat saya khususnya sedikit kesulitan di tikungan," jelas Lorenzo.
"Tapi saya yakin pabrikan seperti Honda akan dapat memuaskan kedua pembalap tim tahun depan," pungkas Lorenzo yang sebenarnya mengalami hal yang sama ketika kepindahannya dari Yamaha ke Ducati di tahun pertama.
Yap! Lorenzo baru mulai menemukan keserasian dengan Ducati di pertengahan tahun keduanya.
Jadi, semoga saja tahun depan Lorenzo bisa lebih kompetitif bersama Honda.