OtoRace.id - Valentino Rossi tampil impresif di sesi FP2 MotoGP Malaysia 2019 (1/11) dengan menempati posisi 3 pembalap tercepat.
Bahkan dirinya hanya terpaut 0,078 detik saja dari Andrea Dovizioso yang menempati peringkat kedua.
Raihan waktu yang dibuat Rossi 1 menit 59,284 detik sedikit membuatnya aman untuk lolos otomatis ke sesi Q2 meski nantinya masih tergantung dari hasil FP3.
"Hari pertama tidak terlalu buruk, karena saya memiliki kecepatan yang bagus dengan ban race," ungkap The Doctor dilansir OtoRace.id dari MotoGP.com.
(Baca Juga: Hasil FP2 MotoGP Malaysia: Fabio Quartararo Bikin Rekor Baru, Valentino Rossi Masuk Tiga Besar)
"Begitu juga di akhir (FP2), saya bisa melakukan putaran yang bagus dengan ban soft, saya di lima besar dan juga saya cukup konstan," tambah Valentino Rossi dengan wajah sumringrah.
Namun bukan berarti Rossi langsung puas dengan hasil yang sudah diraihnya tersebut.
Sebab juara dunia sembilan kali ini cukup mengkhawatirkan performa ban belakang, yang di beberapa seri terakhir kerap bermasalah ketika di sesi race.
Terutama, ketika Rossi mengaplikasi lengan ayun karbon alias swingarm carbon di Yamaha YZR-M1 miliknya.
(Baca Juga: Cerita Valentino Rossi Menoyor Kepala Marshal di MotoGP Malaysia Tahun Lalu)
Memang, ban seolah menjadi sangat ekstrem 'tersiksa' untuk berlaga di sirkuit Sepang ini lantaran karakter sirkuit yang menuntut pengereman keras atau hard braking.
Tidak hanya ban belakang saja, tetapi ban depan juga sangat memungkinkan untuk cepat mengalami keausan.
Maka itu, untuk di seri MotoGP Malaysia Michelin menerapkan ban asimetris dengan sisi lebih kuat di kanan lantaran banyak tikungan ke kanan.
Belum lagi dari suhu udara dan juga suhu aspal yang bisa bermain di 34 derajat Celcius untuk udara dan 54 derajat Celcius untuk aspal trek.
Nah, hal ini yang membuat Rossi khawatir dengan performa ban.
"Karena race berlangsung cukup panjang, sekitar 20 lap. Tetapi hari ini (Jumat) adalah latihan yang bagus dan saya cukup kompetitif," tutup Rossi.