OtoRace.id - Kualifikasi F1 Amerika di sirkuit Austin (2/11) dari sesi Q1 sampai Q2 sama sekali tidak terprediksi.
Para pemuncak catatan waktu terus silih berganti, sampai akhirnya Valtteri Bottas yang tidak terlalu menonjol di Q1 dan Q2 berhasil tercepat di sesi terakhir, Q3.
Kombinasi catatan waktu pembalap Mercedes AMG Petronas itu membuat ia berhak untuk memulai lomba dari posisi terdepan.
Ini membuat Valtteri Bottas berpeluang menahan rekan setimnya, Lewis Hamilton untuk meraih gelar juara dunia.
(Baca Juga: Pembalap MotoGP Pun Ikut Berbela Sungkawa Untuk Afridza Munandar)
Valtteri Bottas kini di peringkat dua klasemen sementara dengan selisih 74 point dari Lewis Hamilton di peringkat pertama.
Tak pelak untuk terus membuat persaingan gelar juara dunia itu hidup adalah, Bottas harus menang atau minimal finis di depan Hamilton.
Namun jika dilihat dari sesi latihan pertama sampai kualifikasi selesai, race pace pembalap asal Finlandia itu cenderung tidak stabil.
Ia berharap bisa mendapatkan performa mobil yang jauh lebih baik untuk balapan nanti.
(Baca Juga: Jack Miller Sebut Pemilihan Ban Akan Jadi Kunci Penting di Balapan MotoGP Malaysia)
(Baca Juga: BREAKING NEWS: Pembalap Indonesia Meninggal di Asia Talent Cup Malaysia)
Pun dengan strategi dan pilihan ban yang akan diterapkan ke Mercedes W10 besutannya.
Di grid kedua ada Sebastian Vettel (Scuderia Ferrari F1 Team) yang menemani Bottas memulai lomba dari baris depan.
Ia hanya tertinggal 0,012 detik dari Bottas dan pembalap asal Jerman itu merasa ia cukup kompetitif.
Di grid ketiga ada Max Verstappen (Aston Martin Red Bull Racing Honda) dan Charles Leclerc di posisi keempat.
(Baca Juga: Maverick Vinales Ungkap Strategi Untuk Raih Kemenangan di MotoGP Malaysia)
Charles Leclerc sempat mengalami masalah mesin di sesi latihan ketiga saat keluar asap dari ruang bakarnya.
Beruntung ia masih bisa melanjutkan kualifikasi meski performa mobil tidak begitu imbang dengan rekannya, Sebastian Vettel.
HASIL KUALIFIKASI F1 AMERIKA 2019