OtoRace.id - Ada perubahan regulasi untuk MotoGP 2020 yang dikeluarkan oleh Dorna.
Hal ini terkait beberapa hal, salah satunya karena bertambahnya jumlah seri dari tahun 2019 yang hanya 19 seri kini menjadi 20 seri dengan masuknya sirkuit Kymi Ring di MotoGP Finlandia.
Perubahan regulasi MotoGP ini berdasarkan rapat yang dilakukan oleh Komisi Grand Prix yang diantaranya terdiri dari Carmelo Ezpeleta (CEO Dorna), Paul Duparc (FIM), Herve Poncharal (IRTA) and Takanao Tsubouchi (MSMA).
Rapat yang dilakukan di Madrid, Spanyol, 27 November ini mengeluarkan beberapa regulasi baru MotoGP 2020, diantaranya;
(Baca Juga: EKSKLUSIF: Maverick Vinales Sebut Jorge Lorenzo Bukan Test Rider yang Cocok dengan Yamaha, Tapi Ini)
Peraturan Pengujian
Saat ini untuk sesi pengetesan, tim hanya diizinkan (memakai) pembalap yang tidak dikontrak dengan mengganti pengendara yang dikontrak karena (pembalap itu) cedera atau alasan lain.
Lebih jauh lagi, karena tidak ada lagi tes private di kelas MotoGP, (hanya diizinkan untuk pabrikan dengan konsesi), itu membuat sulit bagi pabrikan dan tim MotoGP lainnya untuk menguji pengendara lain untuk masa depan.
Maka itu Komisi Grand Prix telah menyetujui perubahan peraturan sebagai berikut:
Semua Kelas:
Tim dapat mengganti pembalap yang dikontrak untuk semua atau sebagian dari tes, dengan ketentuan bahwa jumlah maksimum hari pengujian harus dihormati, dan bahwa penggantinya menggantikan pengendara yang dikontrak, yaitu pembalap itu tidak dapat berada di trek pada saat yang sama. Pembalap pengganti tersebut harus disetujui oleh Komite Seleksi.
(Baca Juga: Nikita Mirzani Sebut Akan Diajak Jorge Lorenzo ke Spanyol dan Berinvestasi di Bali)
Wild Card di Kelas MotoGP
Pabrikan di kelas MotoGP tidak diizinkan menominasikan pembalap wild card untuk seri berturut-turut. Komisi telah menyetujui bahwa pembatasan ini harus dihapus untuk para produsen yang mendapat manfaat dari konsesi.
Pabrikan semacam itu (pabrikan konsesi) diizinkan maksimal enam kali memberikan kesempatan untuk pembalap wild card dan aplikasi penjadwalan untuk seri yang tidak berurutan terbukti sulit, terutama ketika beberapa pembalap juga berkomitmen untuk Kejuaraan lain seperti MotoE.
Prosedur Start Wet Race Moto2 dan Moto3
Untuk menyelaraskan prosedur dengan peraturan serupa yang melibatkan start yang ditunda, Komisi telah sepakat bahwa perlombaan yang dimulai kembali adalah 2/3 dari jarak balapan asli.
(Baca Juga: Inilah Motor Tanpa Pedal Rem Belakang yang Bisa Raih 5 Gelar MotoGP)