OtoRace.id - Sebagai ajang balap nomor 1 di dunia, motor MotoGP dipasangi berbagai perangkat canggih yang jadi pedoman pengembangan motor di seluruh dunia.
Tapi, ada beberapa fitur yang ternyata sengaja tidak dipakai motor MotoGP.
Salah satunya adalah ABS alias Anti-lock Braking System yang banyak terpasang di motor produksi massal, bahkan sampai skutik ber cc kecil sekalipun.
ABS memang tidak diperbolehkan dipasang di motor MotoGP, apa alasannya?
(Baca Juga: Kelar dengan Lewis Hamilton, Valentino Rossi Akan Ikut Balap Ketahanan di Abu Dhabi)
Pertama, kompetisi MotoGP memang mengadu skill pembalap dalam mengendarai motor, termasuk skill pengereman.
Jarang kita mendengar pembalap MotoGP menekan rem kuat-kuat dengan sembrono.
Paling kalau rem terkunci itu karena kasalahan teknis motor.
Kedua, walaupun sama-sama sebagai alat bantu seperti halnya traction control alias kontrol traksi, penggunaan ABS tidak dipakai karena tidak terlalu penting.
(Baca Juga: Bos Ducati Kasih Kode Akan Ada Perombakan Besar Pada Desmosedici Untuk MotoGP 2020)
(Baca Juga: Bos MotoGP Prancis Pastikan Johann Zarco Sudah Dapat Kontrak Ducati)
Kontrol traksi masih punya peran lebih penting dibandingkan ABS.
Titik pengereman di MotoGP biasanya sudah bisa diperhitungkan di suatu trek.
Ketiga, ABS bisa saja merugikan.
Pembalap biasanya mengambil kesempatan late braking untuk bisa menyusul musuhnya.
Late braking ini memang memaksakan motor untuk mengerem dengan sangat kuat agar bisa memangkas waktu dibanding mengerem jauh-jauh lebih dulu.
Teknik ini sudah benar-benar dikuasai pembalap, jadi tidak butuh ABS.
Para pembalap malah bisa memaksimalkan performa motor tanpa ABS.
(Baca Juga: Tidak Asal Keras, Segini Nilai Tekanan Udara Ban yang Dipakai Motor MotoGP)