OtoRace.id - Marco Melandri menilai kalau Marc Marquez masih menjadi pembalap yang harus dikalahkan untuk musim MotoGP 2020 nanti.
Meskipun saat ini Marquez baru saja mengalami operasi bahu kanannya, namun menurut mantan pembalap MotoGP itu, Marquez masih akan sulit dikalahkan.
Hal itu, berkaca pada performa tahun lalu di mana Marquez juga mengalami operasi serupa di bahu kiri, namun tetap tampil luar biasa di musim MotoGP 2019.
Tetapi, Marco Melandri juga berkata kalau perjuangan Marc Marquez tentu tidak akan mudah lantaran ada pembalap-pembalap muda lainnya yang akan kuat di MotoGP 2020.
(Baca Juga: Pada MotoGP 2020, Andrea Dovizioso Harap Motor Ducati Bisa Melesat Saat Melibas Tikungan)
"Marc (Marquez) pasti akan tetap menjadi orang yang akan dikalahkan," ucap Melandri dilansir OtoRace.id dari Speedweek.com.
"Satu-satunya yang dapat membuatnya sulit untuk mempertahankan gelarnya adalah (Fabio) Quartararo dan (Maverick) Vinales," tambah pria yang mengakhiri karirnya sebagai pembalap di ajang WSBK ini.
Menurut Melandri, jika Quartararo memiliki motor yang tepat, maka dirinya bisa berkata lebih dalam perebutan gelar dan juara seri.
"Fabio yakin akan memulai musim baru dengan kesadaran yang berbeda dari tahun ini," jelas Melandri asal Italia.
(Baca Juga: Area Bergelombang di Sirkuit Mugello Diperbaiki, Maverick Vinales Merasa Senang)
"Dia (Fabio Quartararo) sudah menunjukkan bahwa dia sangat cepat di putarannya (lap) dan dia meningkatkan manajemen balapnya," tambah Marco Melandri lagi.
Seperti halnya di seri MotoGP Thailand 2019 yang menjadi pertarungan jarak dekat hingga garis finish di putaran terakhir bagi Marquez dan Quartararo.
"Dia telah memimpin seluruh balapan dan dia tidak takut pada Márquez," bilang Melandri.
Bahkan, salah satu teman Valentino Rossi ini juga memperkirakan kalau skill Quartararo akan menghalangi para pembalap lain selain Marquez.
"Dia akan menjadi pemain yang tidak nyaman untuk semua orang dalam sepuluh tahun ke depan," prediksi Melandri.
(Baca Juga: Peluang Jorge Lorenzo Nyaris Tertutup, Bos Yamaha Tak Ingin Test Rider Eropa)