Ayah Marco Simoncelli Minta Ada Perubahan Regulasi di Kelas Moto3 MotoGP

Didit Abdillah - Sabtu, 4 Januari 2020 | 12:03 WIB

Moto3 harus ada penyesuaian aturan lomba (Didit Abdillah - )

OtoRace.id - Sejak mulai bergulir pada tahun 2013, persaingan di kelas Moto3 kian ketat saja sampai saat ini. 

Pasalnya kelas ini merupakan pijakan awal untuk menuju MotoGP yang menjadi impian utama semua pembalap belia. 

Tak heran kalau pembalap yang berlomba di kelas seperempat liter ini bisa lebih dari 30 starter

Ramainya peserta membuat harus ada penyesuaian dalam regualasi jalannya lomba. 

(Baca Juga: Pada MotoGP Musim 2020, Francesco Bagnaia Mengaku Ingin Tampil Lebih Konsisten)

Hal ini diutarakan oleh Paolo Simoncelli, Pimpinan dan Pemilik Tim SIC58 Squadra Corse. 

"Menurut saya, Moto3 saat ini harus menerapkan sistem superpole agar lebih tertib," kata Paolo Simoncelli dikutip dari Speedweek.

"Dengan jumlah pembalap yang sangat ramai seperti sekarang, akan sangat berbahaya kalau jumlah pembalap yang demikian banyak saling adu kebut dengan agresif," lanjut Ayah dari mendiang Marco Simoncelli itu. 

Ia pun tak mempermasalahkan keagresifan para pembalap Moto3. 

(Baca Juga: Bukan Cuma Karel Abraham, Dominique Aegerter Siap Gantikan Andrea Iannone di Aprilia Racing)

Ini karena pembalap binaannya, Tatsuki Suzuki dan Niccolo Antonelli memang diajarkan untuk agresif. 

"Namun harus diajarkan dengan jalur yang tepat agar tidak membuat pelanggaran," Paolo Simoncelli menjelaskan. 

Pria asal Italia itu pun menilai dengan adanya sesi superpole akan lebih adil dalam menentukan pole position

Sebab hanya pembalap dengan ritme balap yang cepat saja yang dinilai mumpuni untuk start di posisi terdepan. 

(Baca Juga: Sang Bos Ungkap Jasa Besar Michael Schumacher Buat Kesuksesan Tim Mercedes)