OtoRace.id - Reli Dakar 2020 di Arab Saudi kini baru menyelesaikan etape ke-7.
Para pereli membelah jalur Riyad - Wadi Al Dawasir sejauh 841 km.
Ini merupakan etape pertama di pekan kedua Reli Dakar 2020 yang juga baru pertama kali digelar di Arab Saudi.
Karena ini negara baru bagi sebagian besar peserta, tak heran pada pekan pertama sudah banyak cerita yang menghebohkan di Reli Dakar 2020.
Berikut adalah momen yang paling dibincangkan pada pekan Reli Dakar 2020.
(Baca Juga: BREAKING NEWS: Alami Serangan Jantung di Stage 7 Reli Dakar 2020, Pembalap Paulo Goncalves Meninggal Dunia)
1. Tim Privateer unjuk gigi
Duet pereli dan co-driver Vaidotas Zala/Saulius Jurgelenas (Agro Rodeo Team) memberikan kejutan pada etape pembuka.
Vaidotas Zala/Saulius Jurgelena menyelesaikan tahapan pertama dengan waktu 3 jam 19 menit. Unggul dua menit dari pembalap legenda dan ungulati yaitu Stephane Peterhansel (Bahrain JCW X-Raid Team) di peringkat kedua.
Namun Vaidotas Zala/Saulius Jurgelenas justru kesulitan pada etape selanjutnya.
(Baca Juga: Masalah Teknis Ini Jadi Alasan Toyota Gazoo Racing Sulit Kalahkan Mini -X-Raid di Reli Dakar 2020)
2. Kemenangan Sam Sunderland Dianulir
Drama masih terjadi pada etape ke-4 Reli Dakar Arab Saudi di Neom - Al-ula (8/1) pada kelas motor.
Sam Sunderland yang berniat untuk meraih posisi lebih baik pada klasemen sementara, justru harus dikenai penalti tambahan waktu sebanyak lima menit di etape ke-4 saat memulai lomba.
Pereli dari Red Bull KTM Factory Team itu harus merelakan kemenangan tahap keempat itu kepada Jose Ignacio Cornejo (Monster Energy Honda Team).
(Baca Juga: Tren Unik Pembalap Indonesia, Kenang Masa Muda Dengan Foto Jadul di Instagram)
3. Perseteruan Dua Monster
Memasuki etape ketiga Reli Dakar 2020 yang mengitari Neom (7/1), perseteruan sudah mulai terjadi.
Perseteruan terjadi antara dua maestro reli ekstrem ini, Carlos Sainz (Bahrain JCW X-Raid Team) dan juga Nasser Al-Attiyah (Toyota Gazoo Racing).
Pada saat melintasi rute Neom dengan jarak 504 km, Nasser Al-Attiyah mengami masalah pada mobilnya.
Ban belakang kanannya pecah meski masih bisa melaju untuk beberapa puluh kilometer terakhir.
(Baca Juga: Mantan Rival Valentino Rossi Siap Gantikan Posisi Andrea Iannone di Aprilia MotoGP)
Dalam buku peraturan Reli Dakar tentang kerusakan mobil di halaman 26 pasal 3 mengatakan kalau mobil yang rusak harus memberikan jalan sesegera mungkin kepada peserta setelahnya yang sudah mendekat.
Atas kesalahan itu, Nasser Al-Attiah diipenalti waktu tambahan tiga menit.
Carlos Sainz yang unggul pada etape kedua dan ketiga kini memuncakki klasemen sementara.
4. Junjung Sportifitas
Pada etape ke-5 Reli Dakar Arab Saudi dari Al-ula menuju Ha'il (9/1) terjadi hal nahas menimpa Sam Sunderland.
Pereli Red Bull KTM Factory Team itu kecelakaan sampai terjatuh keras di kilometer 182.
Ia mengalami cedera punggung dan terkapar di titik ia mengalami kecelakaan.
Menariknya, para rivalnya dari tim independen justru membantu Sam Sunderland. Mereka langsung melakukan panggilan darurat guna memanggil helikopter tim medis.
Apa yang dilakukan para rivalnya ini merupakan hal yang sangat sportif, sebab garis finis adalah hal kedua yang terpenting selain kesenangan bersama.
(Baca Juga: Fernando Alonso Puas Bisa Finish 6 Besar di Stage 6 Reli Dakar 2020)
5. Kepergian Paulo Goncalves
Reli Dakar memang disebut sebagai ajang balap paling ekstrem dan berbahaya di dunia.
Tahun ini, Reli Dakar kembali menelan jiwa setelah Paulo Goncalves meninggal usai kecelakaan dan terkena serangan jantung pada etape ke-7 (12/1).
Pembalap yang menggunakan nomor 8 tersebut ditemukan terjatuh pada kilometer 267.
Untuk berkabung dan menghormati pereli senior asal Portugal itu, kelas motor dan quadbike etape ke-8 hari ini (13/1) dibatalkan.
(Baca Juga: Meninggalnya Paulo Goncalves Membuat Dua Kelas di Stage 8 Reli Dakar 2020 Dibatalkan)