OtoRace.id - Hasil tes sampel kedua (sampel B) urin Andrea Iannone yang digelar 7 Januari 2020 kemarin tetap positif mengandung doping.
Andrea Iannone semakin terancam hukuman berat yang akan mengakhiri karirnya di MotoGP dan ajang balap di bawah naungan FIM.
Iannone terancam hukuman berat skors 4 tahun dari balap.
Tapi sebenarnya, nasib karir Andrea Iannone tidak 100% sudah berakhir.
Sebelumnya, Antonio De Rensis, pengacara Iannone, yakin ada peluang Iannone lolos dari sanksi berat.
(Baca Juga: Ini Dia 5 Momen Menghebohkan Pada Pekan Pertama Reli Dakar 2020)
Hal itu terkait jumlah kandungan zat doping yang hanya sedikit.
"Analisis balik harus membuktikan keberadaan metabolit yang sama dengan 1,150 nanogram per mililiter," kata De Rensis dilansir OtoRace.id dari La Gazzetta dello Sport.
"Itu jumlah kecil, mengingat Iannone berada di Asia lebih dari 1 bulan dan sampel urinnya relatif pekat karena diambil setelah balapan," sambungnya.
Kandungan zat yang sedikit itu akan jadi modal awal Iannone dalam dengar pendapat yang akan digelar sekitar 45 hari setelah putusan keluar.
(Baca Juga: Mantan Rival Valentino Rossi Siap Gantikan Posisi Andrea Iannone di Aprilia MotoGP)
Jika dalam proses banding tersebut pembelaan Iannone berhasil, hukuman berat bisa dihindari.
Bisa saja Iannone hanya mendapat peringatan keras saja, bukan hukuman skorsing.
Meski berpeluang bebas dari jeratan hukuman jika berhasil dalam banding, Iannone tetap dirugikan.
Terutama dirinya akan melewatkan beberapa tes sampai banding tersebut dilaksanakan.
Iannone harus berjuang agar urusannya segera selesai sebelum balapan perdana dimulai pada 6 Maret mendatang.