Biasanya pabrikan akan menyiapkan beberapa wearpack untuk tiap Grand Prix, biasanya 4 buah per pembalap.
(Baca Juga: Jelang MotoGP 2020, Fabio Quartararo Belum Temukan Cara Kalahkan Marc Marquez)
Jika sudah tidak memungkinkan dipakai, pembalap akan ganti dengan stok yang ada.
Biasanya wearpack yang rusak langsung diperbaiki di paddock.
Ukuran
Seharusnya tidak akan ada kesalahan ukuran wearpack di MotoPG era sekarang.
Tiap wearpack atau racing suit ini dibuat dengan tangan dan dipastikan selalu pas untuk tiap pembalapnya.
Ukuran dan dimensi sudah disesuaikan dengan para pembalap.
Fitur
Sebagai piranti keselamatan, tentunya fitur utama adalah untuk melindungi pembalap dari tiap benturan.
Tiap wearpack yang dipakai oleh pembalap MotoGP telah diuji seberapa kuat bisa menahan tekanan dari benturan saat pembalap jatuh.
Wearpack tiap pembalap dilengkapi pelindung lutut, siku dan juga bahu yang terbuat dari thermoplastic yang bisa dilepas dan diganti.
(Baca Juga: Honda CBR1000RR-R Dipakai Alvaro Bautista Langsung Jatuh dan Curi Perhatian)
Mulai MotoGP musim 2018 lalu, wearpack tiap pembalap harus dilengkapi oleh sistem airbag.
Airbag ini akan menggembung sepersekian detik ketika insiden terjadi.
Sebelum menabrak tanah, airbag sudah akan menggembung.
Hal ini akan mengurangi risiko cedera berlebih karena crash.
Selain itu, ada fitur lain yang bisa menjaga temperatur sehingga pembalap tetap nyaman ketika di atas trek.
Juga ada fitur memungkinkan pembalap minum ketika balapan di Asia yang suhunya cukup panas.
Produsen
Ada banyak produsen wearpack yang berkecimpung di semua kelas MotoGP.
Yang paling sering kita lihat adalah Alpinestars dan Dainese, yang dipakai beberapa nama tenar.
Selain itu ada Bering, PSI HUBIK, Furygan, Rev'it, Ixon, Spidi, juga Taichi.