Tidak Ada kelas MotoGP di Qatar, Pembalap Moto2 Merasakan Tekanan

Didit Abdillah - Kamis, 5 Maret 2020 | 12:00 WIB

Jorge Martin merasakan tekanan untuk memulai musim 2020 (Didit Abdillah - )

OtoRace.id - Penutupan penerbangan dari Italia dan Jepang yang dilakukan pemerintah Qatar berdampak pada seri pertama MotoGP yang dijadwalkan di sirkuit Losail, Qatar (8/3). 

MotoGP sebagai kelas tertinggi dipastikan batal digelar dan harus menunda balapan pembuka. 

Namun, kelas Moto3 dan Moto2 akan tetap bergulir lantaran para pembalap di kelas menengah dan kelas terbawah itu sudah berada di Qatar lebih awal untuk menjalani tes. 

Tak pelak, Moto2 akan menjadi kelas tertinggi pada balapan akhir pekan ini dan hal tersebut dirasakan sebagai tekanan oleh pembalapnya, Jorge Martin

(Baca Juga: Marah Usai MotoGP Qatar 2020 Dibatalkan, Aleix Espargaro Ditegur Bos Dorna Sport)

Pembalap di tim Red Bull KTM Ajo itu mengatakan ia punya tanggung jawab untuk memberikan persaingan yang menarik untuk pembuka musim. 

"Tidak ada kelas MotoGP, tandanya kami harus menunjukkan semuanya yang terbaik, karena semua mata melihat kami sebagai kelas tertinggi yang ada di Qatar," ujar Jorge Martin dikutip dari Crash.Net. 

Remaja asal Spanyol itu menilai kalau dirinya bisa saja kompetitif pada balapan nanti. 

Terlebih di dua seri terakhir musim lalu, Jorge Martin bisa meraih podium dan menilai kalau dirinya akan lebih kompetitif di awal 2020. 

(Baca Juga: Bos Tim F1 Red Bull Berharap Semua Pihak Waspada dengan Penyebaran Virus Corona)

Tekanan lain juga dirasakan oleh Sam Lowes dari tim  EG 0,0 Marc VDS, sebab pembalap yang pernah berada di MotoGP itu tahu betul beratnya membuka musim MotoGP karena tuntutan suguhan yang menarik. 

Tidak adanya kelas MotoGP berpengaruh pada penyesuaian jadwal untuk Moto3 dan Moto2. 

Pada hari minggu nanti, Moto3 akan memulai balapan di pukul 20.20 WIB dan Moto2 di 22.00 WIB. 

(Baca Juga: Moto3 dan Moto2 Qatar Dipastikan Tidak Akan Ada Penonton yang Datang)