OtoRace.id - Seperti yang sudah diketahui, MotoGP Qatar tidak digelar dengan kelas MotoGP.
Thailand pun harus memindahkan jadwalnya yang semula (22/3) menjadi ke (4/10) lantaran pembatasan penerbangan guna mengatasi wabah virus corona.
Untuk kelas MotoGP yang semula digelar 20 seri setahun, kini hanya 19 seri.
Namun dilansir dari Crash.net, CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta memang punya kontrak dengan FIM untuk menggelar MotoGP dengan jumlah seri paling sedikit 13.
(Baca Juga: Hasil Kualifikasi Moto3 Qatar: Pembalap Dari Tim Marco Simoncelli Amankan Pole Position)
"Jadi sejauh ini sudah 19 seri dan terbilang masih aman," ujar Carmelo Ezpeleta.
"Saya berniat untuk mengganti satu seri yang hilang dengan menggelarnya di bulan Desember dan di negara yang panas (Asia, red)," sambungnya.
Semua mata pun tertuju kepada dua negara, Malaysia dan Thailand yang beriklim tropis di bulan Desember.
Ditambah, Malaysia pun memang punya kans untuk menggantikan Qatar untuk menggelar MotoGP.
(Baca Juga: Hasil Race1 AP250 ARRC Malaysia: Wahyu Nugroho Debut Cemerlang, A.M Fadly Bermasalah)
Lantaran tidak ada pembatasan penerbangan sejak awal 2020 di Malaysia, sehingga akan jauh lebih mudah dibandingkan Thailand.
CEO Sirkuit Sepang, Razlan Razali pun melakukan polling atau pemungutan suara mengenai hal tersebut.
Ia merasa mampu dan siap jika harus menggelar satu seri tambahan di MotoGP, sehingga di musim ini akan tetap digelar dengan 20 seri.
Namun hal ini belum diputuskan karena pihak Qatar masih siap untuk kembali menggelar MotoGP, meski dengan jadwal yang belum bisa diputuskan.
(Baca Juga: Hasil Race1 UB150 ARRC Malaysia: Wahyu Aji Trilaksana Raih Kemenangan Telak)