OtoRace.id - Dalam surat permohonan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (9/3) lalu meminta kepada Organizing Committee Jakarta E-Prix atau Formula E Jakarta agar menunda gelaran balap dunia tersebut.
Formula E Jakarta yang semula dijadwalkan pada (6/6) mendatang diminta mengubah jadwal karena pembatasan penerbangan dari Italia, Iran, dan Korea Selatan per tanggal (8/3).
PemProv DKI Jakarta sudah membayarkan uang sebesar Rp 360 miliar sebagai commitment fee kalau Jakarta siap menggelar Formula E Jakarta.
Lalu bagaimana kabar uang tersebut kalau ada penundaan jadwal lantaran penanganan wabah virus corona?
(Baca Juga: Penyelenggara Formula E Jakarta Buka Suara Terkait Penundaan Jadwal)
"Tidak ada yang hangus. Jadi kalau dari sisi biaya, tidak ada yang hangus," kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (11/3).
Dilansir dari Tribun News, hal ini dilakukan karena menempatkan kesehatan dan keselamatan warga Jakarta sebagai prioritas utama.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI, selepas rapat paripurna dengan DPRD DKI terkait antisipasi virus corona.
"Kita menempatkan kesehatan dan keselamatan sebagai prioritas utama, maka kita memutuskan untuk menunda pelaksanan Formula E di bulan Juni," ungkap Anies.
(Baca Juga: Johann Zarco Sebut Motor Ducati Punya Kecepatan yang Lebih Baik Ketimbang KTM)
Kota Seol, Korea Selatan yang juga menggelar Formula E tahun ini pun terancam batal.
Seoul E-Prix dijadwalkan pada tanggal (2/5), yang sampai saat ini perkembangannya jauh lebih tidak jelas daripada Jakarta E-Prix.
Hingga dikabarkan kalau Seoul akan mundur dari gelaran Formula E karena wabah virus corona yang kian meluas.
(Baca Juga: Sebastian Vettel Antusias Jelang Balapan F1 Australia 2020)