Baca Juga: Johann Zarco Pakai Metode Lama di Yamaha Untuk Sukses di Ducati
Saat itu, Valentino Rossi muda masih menimba ilmu di balapan yang lebih serius dan mengakui kalau Lucio Cecchinello adalah rival terkuatnya.
"Waktu di Kejuaraan Italia kelas GP125, saya masih terbilang baru tetapi cukup sering bersaing di barisan depan," ujar Rossi dalam otobiografinya "What If I Never Tried It".
"Saat itu Lucio Cecchinello selalu memenangkan balapan dan saya selalu menggangunya, karena saya melihat dia menggunakan semua produk dari HRC (Honda Racing Corporation) untuk NSF125 miliknya," Rossi menjelaskan.
"Dia memang berasal dari keluarga yang kaya, tetapi juga berbakat, sehingga mengalahkannya adalah hal yang sulit," sambungnya.
Persaingan antara Rossi dan Lucio selalu diwarnai intrik kontak fisik, sampai akhirnya Lucio fokus di Kejuaraan Dunia.
Baca Juga: Terjebak di Dubai, Jorge Lorenzo Hidup Kayak Sultan!
Dan akhirnya berhenti menjadi pembalap pada tahun 1996 dan membangun LCR Team sebagai pembalap dan juga manajernya.
Ia fokus menjadi manajer dan Principal Team pada tahun 2004 untuk kelas GP125 dan GP250.
Baru lah pada tahun 2006, Lucio Cecchinello mengambil langkah besar dengan naik ke MotoGP dan Casey Stoner sebagai pembalap pertamanya.
Kini, LCR Team bekerja sama dengan HRC sebagai tim satelit dengan dua pembalap Cal Crutclow (LCR Honda Castrol) dan Takaaki Nagami (LCR Honda Idemitsu).
Baca Juga: Alasan Dani Pedrosa Lebih Suka Motor MotoGP 1.000 cc Ketimbang 800 cc