OtoRace.id - Tahun ini, Kejurnas Sport kembali digelar dengan nama Kejurnas Indonesia Motor Sport (IMS).
Kejurnas Sport 150 dan Kejurnas Sport 250 masih jadi andalan untuk digelar tahun ini dan menjadi adu gengsi setiap tim dalam menjawarai kancah balap motor sport.
Banyak tim-tim yang mulai melakukan riset kembali, apalagi Kejurnas Sport sempat vakum pada tahun 2019.
Sehingga butuh banyak penyegaran dari segi mesin, juga banyak tim-tim baru yang akhirnya terjun ke kancah motor bertangki.
Baca Juga: Ngobrol Bareng Hendriansyah dan Ahmad Jayadi, Ada Apa Ampelas di Seputar Sentul Habis Diborong
Namun dari segi riset mesin, siapa sangka kalau biaya yang dibutuhkan untuk riset mesin motor Kejurnas Sport 250 cc seperti Honda CBR250RR, Yamaha R25, dan Kawasaki Ninja 250 itu lebih murah daripada riset motor bebek 150 cc.
"Kalau biaya riset untuk motor sport 250 cc nih misalnya, itu hanya habis Rp 20 juta," kata Suhartanto, mekanik dari Astra Motor Racing Team (ART) Kalimantan.
"Karena per klep, klep, sama pistonnya kan standar. Jadi kita bermain di rasio kompresi dan gear aja kalau di Sport 250 cc," sambung pria yang juga biasa disapa Kupret ini.
Sedangkan biaya lainnya akan cukup besar untuk ECU, pilihan bodi balap, juga knalpot yang jelas punya peran dalam mendongkrak performa.
Baca Juga: Segini Biaya Bikin Mesin Motor Balap Underbone di Bengkel Balap Ternama di Indonesia
Kupret yang juga memiliki bengkel Pride Racing Development di Bogor, Jabar ini juga melakukan riset untuk motor bebek.
"Riset mesin untuk motor bebek 150 cc di Kejurnas Motorprix sama OnePrix itu bisa habis sekitar 40 juta," katanya.
"Biaya itu sudah sama ECU, per klep, klep, kem, piston yang lebih bebas. Jadi mekanik bisa lebih berkreasi kalau untuk motor bebek," pungkas Kupret.
Tak hanya Pride Racing Development, bengkel-bengkel balap kenamaan seperti MBKW2, GDT Racing, Ultraspeed Racing, dan R59 Racing pun akan meminta biaya yang sama untuk motor bebek 150 cc.
Baca Juga: Warna-warni! Ini Gaya Rambut Nyentrik Valentino Rossi di MotoGP