OtoRace.id - F1 Brasil 2006 seharusnya jadi balapan terakhir Michael Schumacher di Formula 1 dan Ferrari.
Michael Schumacher meraih 7 gelar juara dunia F1 dan mengakhiri musim itu menjadi runner-up di belakang Fernando Alonso.
Tapi siapa sangka Michael Schumacher kembali balapan bersama tim Mercedes di 2010.
Michael Schumacher menghabiskan 3 musim bertengger di P9, P8, dan P13.
Raihan itu bisa dibilang jauh dari prestasinya di periode sebelumnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS: PON Papua Resmi Diundur Sampai Tahun 2021
Apa sih yang membuat Michael Schumacher gagal bersama Mercedes?
Hal itu diungkap oleh John Barnard, desainer mobil legendaris, yang bekerja untuk Michael di Ferrari, didukung oleh mantan manajernya, Willi Weber.
Masalahnya ada di mobil Mercedes, yang lebih cocok ke sang rekan yang sekaligus juara F1 2016, Nico Rosberg.
Perbedaan yang kentara ada di bagian belakang, dimana Michael dengan gayanya lebih cocok dengan bagian belakang yang ringan sehingga mudah oversteer dan bermanfaat untuk berakselerasi.
Baca Juga: Dani Pedrosa Mulai Pikirkan Untuk Wildcard MotoGP Bersama KTM, Tapi...
Sementara Rosberg lebih menghendaki bagian belakang yang lebih stabil.
"Aku 100% setuju. Michael punya setting spesial yang cocok dengan gayanya dan tidak berhasil di Mercedes," kata Willi Weber, dilansir OtoRace.id dari Planet F1.
"Mobil yang lebih baru dikembangkan dalam arah berbeda. Michael tidak terpengaruh teknologi seperti saat di Benetton dan Ferrrari," jelasnya.
Saat itu penampilan Rosberg dianggap lebih menjanjikan sehingga Ross Brawn, bos tim Mercedes saat itu yang pernah menangani Ferrari juga, tidak bisa mengembangkan mobil yang cocok dengan Michael
Baca Juga: Mantan Pembalap MotoGP Ini Menilai Sulit Bagi Valentino Rossi Meraih Gelar Juara Dunia ke-10
"Michael gagal di Mercedes," tegas Weber.
Meski gagal di atas trek, kontribusi Schumacher membuat tim Mercedes akhirnya bisa menjadi tim terkuat di F1 saat ini.
"Seharusnya dia mendengarkanku dulu. Dia mencoba semuanya dan bersama Rosberg mereka membuat mobil yang cepat jadi Mercedes jadi juara berulang kali. Tapi kembalinya Michael saat itu tetap saja tidak perlu dilakukan," jelas Weber.