Seharusnya, kesalahan The Doctor itu adalah tanggung jawab tim Movistar Yamaha.
Tim Movistar Yamaha harus segera memberi klarifikasi dan meminta maaf setelah kejadian itu.
Bahkan di media Spanyol, El Periodico de Catalunya, mengecam keras aksi yang dilakukan Valentino Rossi.
"Gestur Valentino Rossi sangat jelek, sangat jelek, benar-benar dilarang, tidak mencerminkan teladan, tentu kami menolak itu, tapi jelas sebenarnya Valentino tidak tahu bahwa itu dilarang," kata salah satu narasumber yang tak mau disebutkan namanya.
Baca Juga: Selain Marc Marquez, Berikut 5 Pembalap MotoGP yang Setia Pada Satu Tim
Media Spanyol itu juga berani menyebut bahwa tidak ada yang berani menggugat Valentino Rossi.
Seakan, MotoGP sendiri melindungi The Doctor.
"Tidak ada skandal, tidak ada kontroversi, barangkali karena itu adalah Valentino Rossi yang tidak akan tersentuh, ikon balapan ini dan orang yang sudah menandatangani kontrak sampai 2020, yang dihormati di semua paddock," tulis media Spanyol itu.
El Periodico de Catalunya juga membandingkan tingkah Rossi dengan yang pernah dilakukan Lewis Hamilton di GP China.
Bedanya, Lewis Hamilton mendapat kritikan tajam dan media membuat berita itu besar.
Baca Juga: Tiga Juara Dunia MotoGP Ini Melempem Usai Pindah Tim, Salah Satunya Valentino Rossi
Biar begitu, media Spanyol itu paham Valentino Rossi memang tidak tahu dan sudah menyesalinya.
Selain itu, penyemprotan sampanye saat podium pernah dilarang di MotoGP Qatar.
Baru di 2014, MotoGP Qatar memperbolehkan penyemprotan sampanye, tapi sampanye tanpa kandungan alkohol.
Nah, meskipun pembalap terkenal, tetap harus paham peribahasa 'Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya' ya sob.