OtoRace.id - Perseteruan Max Biaggi dan Valentino Rossi memang selalu akan diingat dalam benak para penggemar MotoGP.
Kedua pembalap Italia yang terpaut umur cukup jauh itu, tetapi saling bersaing di lintasan.
Bahkan keduanya tak segan untuk melontarkan ketidaksukaan satu sama lain.
Seperti pada waktu MotoGP Jepang di sirkuit Suzuka tahun 2001, kala Max Biaggi menyikut Valentino Rossi sampai keluar lintasan.
Baca Juga: Sirkuit Mandalika Untuk MotoGP Indonesia Belum Selesai, Salah Satu Konsultannya Ada Yang Meninggal
Hal tersebut jelas membuat Rossi yang debut di GP500 langsung geram, ia mengacungkan jari tengah kepada Biaggi setelah berhasil mendahuluinya.
Dalam buku autobigorafi Valentino Rossi yang berjudul 'What If I Never Tried It', keduanya saling adu mulut di paddock, meski tidak ada kontak fisik. Namun hal ini masih awal dari masalah yang lebih besar.
Sosok Valentino Rossi yang pembalap debutan tapi sudah memenangkan tiga balapan pembuka, memang menggeser pamor Biaggi yang sudah lebih dulu di kelas utama.
Puncaknya adalah di MotoGP Catalunya, Spanyol yang kala itu menjadi seri ke-6 di musim 2001.
Baca Juga: Marc Marquez Ungkap Mengenai Kontraknya Dengan Honda Hingga 2024
Saat itu 'The Doctor' muda memulai start dari pole position, tetapi dia tidak melakukan start yang bagus, sehingga posisinya tercecer.
Balapannya sedikit agresif, bahkan saat bersaing untuk posisi pertama di dua lap terakhir dengan Biaggi.
Rossi membuat 'Roman Emperor' melebar karena motornya menyenggol, setelah itu posisi pertama diambil alih dan Rossi menjadi pemenang dan Biaggi di posisi kedua.
"Sebelum menuju podium, saya melihat Biaggi menyuruh saya bergerak cepat naik ke atas (tempat podium), matanya merah, sangat terlihat kalau dia emosi," ujar Rossi.
Baca Juga: Ke Tim Petronas, Valentino Rossi Dipaksa Ganti Kepala Mekanik Lagi?
"Setelah itu kami adu mulut saling menyalahkan, dia mulai menampar, aku pukul balik. Saling tampar dan baku hantam terjadi di belakang podium, sampai akhirnya panitia memisahkan kami untuk segera ke podium," lanjut pembalap kelahiran 16 Februari 1979 itu.
"Di podium, kami bersalaman, tanpa tatap muka. Seakan semuanya tidak terjadi apa-apa di depan ratusan fotografer," sambungnya.
Setelah itu ada konfrensi pers, muka geram keduanya masih terlihat. Di pipi Biaggi ada luka kecil usai pukulan Valentino Rossi.
"Ini akibat gatal karena nyamuk setelah digaruk," kilah Biaggi saat ditanya salah satu wartawan.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Tak Terima Dikritik Legenda Balap GP, Balasannya Menohok
Konfrensi pers berjalan lancar, tidak ada yang menyinggung perseteruan keduanya.
Setelah itu, racing comittee memanggil Rossi dan Biaggi mengenai hasil lomba.
Tidak ada revisi dan penalti, hanya sebuah peringatan agar tidak diulang lagi.