MotoGP 2020 Dimulai di Spanyol, Pol Espargaro Harap Tak Ada yang Mengeluh Soal Cuaca

Nur Pramudito - Rabu, 13 Mei 2020 | 19:15 WIB

MotoGP 2020 bakal dimulai di Sirkuit Jerez, Spanyol, Pol Espargaro berharap tidak ada yang mengeluh soal cuaca panas (Nur Pramudito - )

OtoRace.id - Pembalap tim Red Bull KTM, Pol Espargaro, berbicara soal rencana penyelenggaraan seri pedana di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada pertengahan Juli.

Jika hal ini bisa terealisasi, ia berharap tidak ada keluhan dari pihak mana pun terkait kondisi cuaca saat balapan di Sirkuit Jerez.

Sebab, balapan dinilai akan berlangsung dengan kondisi yang panas.

Dengan kondisi ini, beberapa pihak akan meminta Dorna Sports mempertimbangkan ulang rencana menggelar balapan di Jerez pada pertengahan Juli 2020.

Baca Juga: Suzuki Tetap Akan Melanjutkan Rencana Punya Tim Satelit di MotoGP 2022

Pol Espargaro berharap keluhan tersebut tidak akan terlontar dari seluruh pihak yang ikut serta dalam penyelenggaraan MotoGP 2020.

Sebab, pihak penyelenggara MotoGP telah berjuang keras untuk bisa menyelamatkan balapan musim ini yang terdampak dari merebaknya virus Corona.

"Cuaca panas adalah hal kecil. Dengan kondisi sekarang yang berdampak ke seluruh dunia hingga membuat tim-tim juga harus menghadapinya," kata Pol dilansir OtoRace.id dari tuttomotoriweb.

"Di tengah upaya besar yang dilakukan para sponsor untuk tetap bertahan, hingga kerja keras Dorna untuk menjaga kejuaraan tetap hidup dan mengubah balapan," jelas Pol.

Baca Juga: Ada 12 Balapan di 7 Sirkuit yang Mungkin di MotoGP 2020?

"Saya pikir hal yang paling tidak adil bagi kami adalah mengeluh karena panas. Kami juga membalap di Thailand dan Malaysia yang sangat panas. Kami benar-benar ingin MotoGP 2020 segera dimulai," pungkas Pol Espargaro.

Penyelenggaraan MotoGP 2020 memang tak bisa berjalan sesuai rencana.

Merebaknya virus Corona di seluruh dunia telah membuat sejumlah balapan harus ditunda bahkan dibatalkan.

Tercatat, sudah ada 12 seri yang terkena dampak, empat di antaranya telah dipastikan batal, yakni Qatar, Jerman, Belanda, dan Finlandia.