OtoRace.id - Musim balap MotoGP 2020 belum resmi bergulir karena dampak dari pandemi virus corona atau Covid-19.
Keterlambatan memulai musim pun menghambat beberapa perubahan regulasi secara mendadak.
Seperti meniadakan pembalap wildcard di tahun ini, juga memberlakukan engine freeze atau menghentikan riset mesin untuk musim depan.
Alhasil ini jelas merugikan beberapa tim yang sedang pesat dalam perkembangan.
Baca Juga: Manajer Fabio Quartararo Benarkan Sempat Bicara Dengan Ducati
Namun menguntungkan tim yang memang sedari awal sudah unggul, seperti Repsol Honda Team.
Atas masalah ini, Manajer Yamaha MotoGP, Massimo Meregalli pun memberikan pendapat terkait keputusan tersebut.
"Menurut saya, ini adalah keputusan terbaik yang dibuat FIM dan juga Dorna Sports, sehingga akan ada keseimbangan di musim depan," ujar Massimo Mereggali dalam situs GP One.
"Pada awalnya kami melihat ada angin segar bagi Yamaha, setelah melihat kondisi Marc Marquez yang cedera di awal musim," Massimo Mereggali menjelaskan.
Baca Juga: Juara Dunia WSBK, Jonathan Rea Blak-blakan Ditawarkan Repsol Honda Untuk MotoGP 2019
Baca Juga: Siapa Sangka, Jorge Lorenzo Punya Kenangan Dengan WSBK Indonesia di Sirkuit Sentul 1997 Silam
"Namun semua balapan berhenti, kondisinya kini sembuh total dan ia dalam kans besar untuk kembali juara dunia," sambungnya.
Ditambah, Honda RC213V yang dibesut Marc Marquez pun memang sudah unggul dalam beberapa tahun terakhir.
Tak pelak, meski ada peraturan engine freeze pun, motornya akan tetap unggul.
Kini yang bisa ditempa lebih baik adalah kemampuan fisik para pembalapnya, sehingga mereka punya performa yang bisa bersaing di musim lebih depan secara maksimal.
"Dua pembalap muda kami akan menjadi kartu as bagi Yamaha, semuanya akan berbalik di 2021," tutup Meregalli.
Baca Juga: Dani Pedrosa Ungkap Alasannya Kenapa Memilih Arai Untuk Helm Balapnya