Mengejutkan! Orang Dalam Ungkap Strategi 'Sadis' Ferrari Dengan Hadirnya Carlos Sainz, Ternyata Untuk Ini

Eka Budhiansyah - Rabu, 3 Juni 2020 | 08:00 WIB

Charles Leclerc dan Carlos Sainz, menjadi duet pembalap tim Ferrari di balap F1 2021 (Eka Budhiansyah - )

OtoRace.id - Carloz Sainz Jr datang ke Ferrari sebagai pembalap untuk musim F1 2021 dan bersanding dengan Charles Leclerc.

Memang, keputusan Ferrari untuk menggaet Carlos Sainz menggantikan Sebastian Vettel bisa dibilang agak mengejutkan.

Apalagi bila dikaitkan dengan perlakuan istimewa Ferrari yang mengkontrak Charles Leclerc dalam jangka panjang, sekaligus 4 tahun atau hingga musim F1 2024 berakhir.

Menjadi menarik, ternyata ada strategi khusus yang diterapkan Ferrari di masa depan dengan datangnya Carlos Sainz ke tim Kuda Jingkrak tersebut.

Baca Juga: Resmi! F1 Rilis Kalender Terbaru Kompetisi Musim 2020, Mulai Awal Bulan Depan

Melansir dari Tuttomotoriweb, orang dalam Ferrari mengungkap strategi yang akan dipakai untuk musim F1 2021.

"Charles Leclerc akan menjadi masa depan kami," ujar orang dalam tersebut seraya menandakan kalau pembalap asal Monako itu adalah pembalap utama Scuderia Ferrari.

Kehadiran Carlos Sainz, justru lebih bersifat untuk mendukung kebutuhan Leclerc untuk menang alias sebagai penjaga.

Hal tersebut yang tidak bisa dijalani oleh Sebastian Vettel, sehingga membuatnya tak lagi dipakai oleh Ferrari.

Baca Juga: Tim Ferrari Mungkin Akan Terapkan Team Order di F1 Musim 2020

Sebagai Juara Dunia 4 kali (2010-2013), tentunya tuntutan ini yang membuat Vettel lebih memilih pisah dengan skuad Maranello itu meski kini karirnya belum menemukan kejelasan.

"Pada tahun 2021 kami seharusnya memintanya untuk berkorban yang akan sulit baginya untuk diterima," jelas orang dalam itu lagi.

Dengan kondisi ini, tentunya mengingatkan pada masa keemasan Ferrari dengan Michael Schumacher.

Siapapun yang menjadi rekan setim juara dunia F1 7 kali itu, maka hanya akan menjadi pembalap kedua.

motorinolimits.com
Michael Schumacher dan Rubens Barrichello di Austria 2002

Baca Juga: Dari Video Ini Terbongkar! Team Order Ferrari Gagal dan Kehilangan Juara F1 Rusia

Sebagai pembalap kedua, tentunya harus bisa bersiap untuk menerima team order jika dibutuhkan.

Apalagi, Ferrari terkenal akan hal tersebut.

Rubens Barrichello pun merasakan hal itu ketika dirinya terpaksa mengalah untuk Michael Schumacher di F1 GP Austria 2002.

Ketika itu, dirinya yang sudah memimpin jalannya lomba diminta untuk melambat agar Schumacher bisa mendahuluinya.

Bisa dibilang ini menjadi tim order paling sadis dari Ferrari, karena dilakukan tepat jelang garis finish.

Baca Juga: Valentino Rossi dan Marc Marquez Mental dari Daftar 100 Atlet Penghasilan Tertinggi 2020, Lewis Hamilton Segini

Saking sungkan dengan strategi itu, Schumacher sempat menyerahkan tahta podium pertama yang sebenarnya hak Barrichello.

Nah, apakah nantinya strategi yang disebut orang dalam itu akan terbukti pada Carlos Sainz? Hanya waktu yang bisa menjawab!